JEPARA (SUARABARU.ID) – Dengan bertambahnya 4 orang warga Jepara yang meninggal dengan status positif terinfeksi dan probable Covid-19 hari Selasa ( 12/1-2021) sampai jam 19.05 WIB, jumlah warga Jepara yang meninggal dengan status yang sama telah mencapai 312 orang.
Dengan jumlah tersebut angka kematian Jepara mencapai 6,72 % . Sebab total akumulatif warga Jepara yang terkonfirmasi Covid-19 sampai hari ini mencapai 4.627 orang.
Empat warga Jepara yang meninggal hari ini dengan status positif terkonfirmasi Covid-19 adalah Tn, S, 52 tahun. Penduduk Desa Jambu ini meninggal dunia di RS Mardi Rahayu Kudus. Sebelumnya almarhum dirawat di RSI Sultan Hadlirin Jepara.
Pasien lain yang meninggal hari ini dengan status yang sama adalah Tn. M, 45 tahun. Warga Desa Tahunan ini sebelumnya telah dirawat RS Graha Husada Jepara. Juga Ny. SD, 57 tahun, alamat Kedungcino yang dirawat di RSUD RA Kartini sejak tangal 11 Januari lalu.
Sementara Tn.N, 67 tahun dari Desa Tengguli meninggal dengan status probable Covid-19. Telah dilakukan swab namun hasil laboratorium belum kelauar. Almarhum meninggal setelah dua hari dirawat di RS dr Kariadi Semarang.
Keluarga setuju pemulasaraan jenazah dan pemakaman dengan protokol COVID-19. Namun jenazah dibawa kerumah untuk dilakukan sholat jenazah tanpa menurunkan peti dari mobil jenazah dan tidak membuka peti jenazah.
Keempat jenazah dilakukan pemakaman dengan standar pemulasaraan dan pemakaman Covid-19 oleh Pusat Komando Pemakaman Covid-19 yang terdiri dari BPBD Jepara dan para relawan dari berbagai organisasi kemanusian yang ada di Jepara.
Taati Prokes Bukan Karena Operasi Justisi
Penyintas Covid-19, Ana Khomsanah Dhamiri yang juga pernah berjuangan mengatasi keganasan virus Corona yang menyerang dirinya dan bahkan tiga anggota keluarga meninggal karena virus iniu mengajak warga masyarakat untuk benar-benar mentaati protokol kesehatan. Bukan karena ada operasi justisi atau himbauan pemerintah.
“Kita harus melakukan kebiasaan memakai masker, mencucui tangan, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas dan menjaga imunitas dan cizi untuk diri kita sendiri. Juga untuk melindungi keluarga terdekat kita. Saya sudah mengalami, bahwa senyatanya virus ini ada,” ujar Ana Khoimsanah Damiri yang juga aktivis perembuan dan juga direktur LBH Sekar Jepara.
Hadepe