BLORA (SUARABARU.ID) – Rasa waswas menghantui keluarga Heru (41), warga Dukuh Ngablak, Desa Sumberagung, Kecamatan Banjarejo, Blora, Jawa Tengah, karena rumahnya teramcam ambruk akibat tanah longsor.
Kondisi terakhir pada Selasa (12/1/2021), tampak lokasi longsor memprihatinkan dan rumah warga semakin terancam, karena teras rumahnya retak-retak dengan sebagian pondasi rumahnya nggandul diatas longsoran.
Selain teras mulai retak, halaman depan rumah bapak satu anak itu sebagian sudah amblas, dan longsor lantaran tergerus aliran sungai anakan Kali Lusi di belakang rumah Heru.
“Ya waswas, wong longsoran sudah kena halaman samping dan belakang, dapur serta emper juga mulai retak,” ungkap Heru pada wartawan.
Kepala Desa (Kades) Sumberagung, Sudarsono, membenarkan ancaman bencana alam yang kini mendera warganya. Pihak desa sudah turun untuk melakukan antisipasi longsor lebih parah.
“Desa sudah turun bantu urug longsoran dengan grosok, dan warga gotong royong nggajel pondasi rumah agar tidak ambruk,” jelas Kades Sumberagung.
Lapor BPBD
Ditambahkan Sudarsono, bencana tanah longsor iti terjadi Senin (11/1/2021) sekitar pukul 02.30 WIB. Kades berharap tidak terjadi longsor lebih parah.
“Tanah longsor ini membuat warga waswas. Setelah ada laporan, langsung turun menangani bencana alam tanah longsor ini,” kata Kades Sumberagung kepada awak media.
Kades Sudarsono segera membuat laporan kejadian tanah longsor ke kecamatan, dan tembusan ke institusi terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Blora, Hadi Praseno, mengatakan pihaknya segera turun mengecek lokasi bencana alam longsor di Sumberagung.
Kondisi saat ini, longsoran sepanjang 18 meter lebar 10 meter, kedalaman 4,2 meter, dan longsoran ini sudah sampai pada teras samping dan belakang rumah serta apur rumah Heru.
Agar tidak merembet ke bangunan utamanya dilakukan kerja bakti bersama dengan mengurug, dan memberi lengamanan dengan bambu serta kayu.
“Nanti BPBD sifatnya hanya bantuan, untuk pekerjaan fisik itu berbeda lagi,” pungkas Kalak BPBD Kabupaten Blora.
Wahono