JEPARA (SUARABARU.ID) – Ketika banyak usaha kecil terpukul karena dampak Covid-19, lapak tempat Lilis Setyani berjualan getuk dan aneka jajanan tradisonal tetap diserbu pelanggan. Getuk Lilis tetap laris manis di tengah pandemi. Sebab getuk Lilis memiliki cita rasa yang khas, gurih dan teksturnya lembut.
Getuk yang dijajankan Lilis di lapak “Getuk Bu Sukimah” di pertigaan Jerukwangi Bangsri ini memang resep lama dari Eyangnya almarhum Mbah Katimah yang pada masanya memang dikenal sebagai penjual getuk yang lezat.
Resep itu diberikan oleh Mbah Katimah kepada menantunya, Bu Sukimah. Sukimah adalah istri dari almarhum Kariyono, salah satu anak Mbah Katimah. Lilis Setyani adalah cucu almarhum Mbah Katimah, anak almarhum Kariyono dan Bu Sukimah.
“Ibu sangat memperhatikan resep yang diberikan Mbah Katimah, mulai pemilihan bahan, cara mengolah dan bahan pendukungnya seperti cara membuat srondeng dan gula aren yang digunakan,” ujar Lilis.
Kini resep getuk berbahan ketela dari leluhurnya itu yang dikembangkan oleh Lilis dan Ibunya. “Ibu yang mengolah bahannya dan saya yang memasarkan disini,” ujar Lilis Setyani yang juga alumni MA Hasyim Asyari. Sejak satu tahun lalu Lilis memang yang menungui Lapak Getuk Bu Sukimah. Ia membuka lapak mulai jam 06.00 – jam 10.00 WIB.
Kini bukan hanya getuk yang ditawarkan ke konsumen, walaupun getuk kinco tetap menjadi andalannya. Ada banyak pilihan jenis makanan tradisional yang semuanya diolah secara tradisional tanpa campuran bahan kimia. Disamping getuk kinco ada juga getok srondeng, alu-alu, gobet, tiwol, getok telo rambat, getok abang, puli, blendung jagung dan kacang tolo.
Sebagaimana jajanan tradisonal, harga yang dipatok untuk tiap bungkus juga relatif murah dimulai dari Rp.2.000,- hingga Rp. 3.000,-. “Intinya kami bisa melayani permintaan konsumen,” ujar Lilis yang juga mulai melayani penjualan melalui pesanan via telpon / WA No. 081 215 858 817
Saat ditemui SUARABARU.ID dilapaknya, Lilis mengaku pelanggannnya bukan hanya masyarakat Jerukwangi dan Bangsri tetapi juga dari Jepara dan daerah sekitarnya. “Pak Kapolres Jepara juga pernah membeli 100 bungkus setelah melihat postingan seorang pelanggan di fb,” ujar Lilis.
Ia bersyukur walaupun ditengah pandemi, namun pelanggannya tetap saja berdatangan. Bahkan banyak juga pelanggan baru pada saat libur natal tahun baru kemarin. “Namanya jualan, memang kadang ramai dan kadang agak sepi. Apalagi jika hujan turun mulai pagi. Tetapi secara umum tidak terpengaruh oleh pandemi.,” ujar Lilis Suryani. Alhamdulilah penghasilan kami tetap, tambahnya
Untuk menjaga terjadi penularan Covid-19 Lilis memang saat berjualan ia sangat memperhatikan protokol kesehatan. “Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak tetap kami lakukan,” ujarnya.
Hadepe-ua