TEGAL (SUARABARU.ID) – Sudah secara turun-menurun sejak masa Mataram, Pendopo Kabupaten atau Balai Kota Tegal pandangannya lurus dengan alun-Alun, tidak terhalang.
Melihat estetika alun-Alun, harusnya merencanakan secara menyeluruh. Ini satu pandangan dari timur ke barat. Dari utara ke selatan kacau, sudut pandang Balai Kota mati. “Catatan untuk revitalisasi Alun-Alun Kota Tegal kacau,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tegal, H Sisdiono Ahkmad usai melakukan tinjauan lapangan, Rabu (6/1/2021).
Sisdiono menyesalkan hasil revitalisasi alun-alun, pemandangan ke Balai Kota yang tertutup flyng deck. Sehingga, orang dari pendapa tidak bisa melihat alun-alun, begitupun sebaliknya.
Ketua Komisi III DPRD Kota Tegal, Edy Suripno mengatakan, secara keseluruhan revitalisasi alun-alun sudah seratus persen. Namun, banyak kabel listrik yang penempatannya kurang sesuai, sehingga dapat membahayakan pengunjung. Flyng Deck, besi pembatasnya perlu diperkuat. “Saya hanya membayangkan banyak orang dengan beragam aktivitas, maka jika dikuatkan akan lebih aman,” kata Uyip panggilan Edi Suripno.
Menurut Uyip, konsep revitalisasi adalah menjadikan alun-alun sebagai taman bunga. Maka, bunga yang ditanam semestinya mempunyai nilai estetika yang tinggi, tidak seperti bunga di pinggir jalan.
Kepala Disperkim Kota Tegal Eko Setyawan menerangkan, terkait estetika, memang konsepnya sudut pandangnya searah dari stasiun, Jalan Pancasila, Alun-Alun dan Masjid Agung.
Soal flyng deck, tidak menutup kemungkinan bisa diperkuat. Nantinya, petugas akan ditempatkan apabila pengunjung alun-Alun melebihi kapasitas. Sementara untuk jenis bunga, beberapa di antaranya belum berbunga. Kalau tidak bagus, tidak menutup kemungkinan bisa diganti. “Melihat secara spek sudah sesuai perencanaan,” tutur Eko Setyawan.
Komisi III DPRD Kota Tegal melakukan tinjauan lapangan ke sejumlah lokasi, Rabu (6/1). Tinjauan lapangan dipimpin langsung Ketua Komisi III Edy Suripno, Wakil Ketua Sodik Gagang, Sekretaris Sisdiono Ahmad, beserta Anggota Akhmad Satori, Yusuf Albaihaqi dan Bayu Arie Sasongko.
Nino Moebi