SEMARANG (SUARABARU.ID) – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpesan pada penerima bantuan tunai untuk menggunakan bantuan dengan baik. Ganjar menyampaikan itu pada 6 perwakilan penerima BST di kantornya, Senin (4/1/2021).
“Nek bojone sampean njaluk duite nggo tuku rokok entuk opo ora? (Kalau suami anda minta uang (bantuan) untuk beli rokok boleh apa tidak?),” tanya Ganjar pada salah satu penerima.
“Mboten angsal pak (tidak boleh pak), kan uangnya beda,” jawabnya.
Ganjar pun mengapresiasi ketegasan dari penerima BST tersebut. Ganjar juga sempat berpesan pada salah satu penerima BST bernama Partiyati yang mengaku tiap bulan tak hanya membeli beras namun juga gula untuk mertuanya. Ganjar meminta agar dikurangi karena tidak baik untuk kesehatan.
“Mertuane dikandhani, gula marai penyakit. Dikurangi. Wong ngombe teh pait kan kaya jamu. Nek ora, ngombe teh gulane sithik terus karo ndelok sampean (Mertuanya dikasih tahu, gula memicu penyakit. Dikurangi. Minum teh pahit kan sama seperti jamu. Kalau tidak, minum tehnya sambil melihat anda),” canda Ganjar memecah tawa.
Kemudian, kepada masing-masing penerima lainnya Ganjar juga menitip pesan untuk menggunakan bantuan dengan baik. Utamakan keluarga agar beban di masa pandemi berkurang.
Selain itu, Ganjar mewanti-wanti pada pengelola bantuan sosial tunai untuk menjaga integritas. Selain itu, pembaharuan data juga penting dalam penyaluran Bantuan Sosial Tunai 2021.
“Karena tadi ada beragam ya ada yang diberikan dalam bentuk uang, dan ada juga yang dalam bentuk makanan. Mudah-mudahan seluruh pengelolanya punya integritas,” tegasnya.
Ganjar mengatakan, integritas tersebut juga berulangkali dipertegas oleh Presiden Joko Widodo dalam sambutannya. Ganjar berharap, tidak ada laporan bantuan tunai yang diterima dan jumlahnya terpotong.
“Jadi kalau jumlahnya seberapa tidak ada dipotong ya tidak dipotong, kalau dikirimkan uang ya bentuknya uang harus full, tadi pesan presiden begitu tidak ada potongan sama sekali,” ujar Ganjar.
Pemerintah daerah, kata Ganjar, saat ini memiliki tugas untuk memvalidasi data dan memperbaharui. Sehingga, BST diserahkan secara cepat dan penerimanya pun tepat.
“Berangkat dari pengalaman tahun lalu kita bagi BST, hari ini pling penting adalah data. Update data, validasi data setelah itu soal metode saya kira ada Perbankan dan PT POS yang membantu maka akan lebih mudah. Nah kita mencoba untuk koordinasikan di Kabupatane Kita, Wilayah Jateng agar semua bisa mendata ini dengan bagus sehingga semua nanti tepat sasaran,” tandas Ganjar.
Pada kesempatan tersebut, diserahkan secara simbolis bantuan tunai mulai dari PKH, BST hingga Sembako pada 6 penerima bantuan. Profesinya beragam, mulai dari Ibu Rumah Tangga hingga penjual minuman dingin.
“Ya alhamdulillah senang, bisa dapat bantuan PKH ini dan diserahkan pak Gub langsung. Tanggungan saya saat ini dua anak yang baru masuk sekolah,” ujar penerima PKH bernama Kartisem.
Turut mendampingi Gubernur, Plh Sekda Jateng Prasetyo Aribowo dan perwakilan direksi dari Bank BNI, Bank BTN, Bank Mandiri, Bank BRI dan PT POS Indonesia.