blank
Aparat kepolisian dari Polsek dan tim medis Puskesmas 1 Kertek Wonosobo ketika memeriksa rumah korban. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Budi (64) seorang duda yang hidup sebatang kara, warga Siyono Bojasari Kertek Wonosobo, ditemukan warga setempat, sudah meninggal dunia di rumahnya, Selasa (29/12), sekitar pukul 11.30 WIB.

Penemuan jasad korban, diketahui kali pertama oleh Siwoyo (73), tetangganya. Saat itu, dia, selama beberapa hari tidak menjumpai Budi yang setiap hari sering keluar rumah. Tapi hari itu tak menunjukan batang hidungnya.

Dia pun melapor kecurigaan tersebut pada warga lainnya. Khawatir terjadi sesuatu, dua tetangga korban sepakat menaiki tembok rumah Budi untuk melihat apakah yang bersangkuran berada di rumah atau tidak.

Kapolsek Kertek AKP Sutopo SH melaporkan dua warga yang menaiki pagar rumah korban dan melihat dari lubang, Budi sudah tergeletak di bawah ranjang. Ketika dipanggil berkali-kali juga tidak menyahut alias tidak ada respon sama sekali.

“Meski sudah dipanggil berkali-kali tidak didengar, warga setempat tidak berani membuka paksa pintu rumah korban. Warga pun lalu datang ke Polsek Kertek untuk melaporkan kejadian dan kecurigaan yang baru saja dilihatnya,” kata dia.

Mendapat laporan warga, Kapolsek Kertek memerintakan SPKT Aiptu Daryono mengirim dua anggotanya untuk mengecek tempat kejadian perkara (TKP). Pengecekan TKP dipimpin langsung Kanit Reskrim Polsek Kertek Aiptu Kodirun

Sampai TKP, aparat kepolisian langsung berkoordinasi dengan Kepala Dusun (Kadus) dan Ketua RT setempat, guna mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengetahui kejadian sebenarnya. Apa sesungguhnya yang dialami korban saat itu.

“Anggota Polsek kertek didampingi warga setempat lalu menaiki pagar tembok rumah dan membuka paksa pintu belakang rumah korban. Setelah berhasil memasuki rumah, didapati Budi dalam keadaan tertelungkup dan tidak menyahut saat dipanggil,” kisahnya.

Luka Memar

blank
Jenazah dibawa ke RS PKU Muhammadiyah untuk dilakukan pemeriksaan medis. Foto : SB/Muharno Zarka

Guna memastikan kondisi korban, Polsek Kertek menghubungi Inavis Polres Wonosobo dan Puskesmas Kertek untuk memeriksa kondisi korban. Apakah ada unsur penganiayaan atau korban murni meninggal karena hidup sendirian.

Hasil pemeriksaan medis oleh dr Syaban dari Puskesmas Kertek 1, korban sudah meninggal kurang lebih 12 jam sebelumnya. Korban meninggal diperkirakan menderita sakit dan tidak segera mendapatkan pertolongan karena hidup sendirian.

“Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik dalam tubuh korban. Hanya ada luka memar di kepala yang diduga akibat terjatuh dari atas tempat tidur. Dimungkinkan kematian korban disebabkan sakit hipertensi yang diderita sudah sejak lama,” ungkapnya.

Salah satu tetangga korban menceritakan, sebelum meninggal Budi pernah mengeluh sakit darah tingginya sering kambuh. Korban juga rerasan belum lama ini jatuh dari plafon rumah saat membetulkan instalasi listrik.

“Di meja ruang tengah ditemukan beberapa obat penurun darah tinggi dan sebagian sudah dikonsumsi. Korban hidup seorang diri di rumah, karena anak-anaknya kerja di luar kota,” paparnya.

Setelah memastikan korban meninggal Polsek Kertek mengamankan TKP dan berkordinasi dengan RS PKU Muhammadiyah Wonosobo untuk pengurusan jenazah sambil menunggu keluarga korban.

AKP Sutopo SH menambahkan di TKP, rumah dalam keadaan rapi dan semua pintu maupun jendela tertutup dan terkunci dari dalam. Sebelum meninggal dipastikan tidak ada orang lain yang berada di rumah korban.

Polsek Kertek dan warga setempat, setelah anak korban datang dari luar kota, telah bersama-sama ikut melakukan pemakaman jenazah di pekuburan umum Dusun Siyono Desa Bojasari Kertek.

Muharno Zarka