blank
Gambar: Prof Dr Nasaruddin Umar MA

SEMARANG- Qur’an Learning Center (QLC) Lembaga Kajian Penerapan Nilai Nilai Islam (LKPI) Unissula bekerjasama dengan Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ) Jakarta menyelenggarakan pelatihan metodologi tafsir. Acara yang dilaksanakan dua hari secara daring (16-17/12) mengusung tema pembekalan bagi calon mufassir dan diikuti oleh dosen Unissula serta dosen luar Unissula.

Acara yang dibuka oleh rektor Unissula Drs Bedjo Santoso MT PhD menghadirkan narasumber Prof Dr Nasaruddin Umar MA, Prof Dr Ahmad Thib Raya MA, Dr Muclis M Hanafi MA dan juga Faried F Saenong PhD.

Rektor mengharapkan pelatihan tafsir tingkat mahir ini bisa membawa manfaat untuk Unissula. “Saya mengharapkan pelatihan ini membawa manfaat bagi Unissula dan juga memberikan kita ilmu yang mumpuni untuk mengkaji Al-Qur’an lebih dalam lagi. Mampu menafsirkan Al-Qur’an tidak seenaknya sendiri tapi dengan ilmu yang terukur”, ujarnya.

Ketua LKPI Dr Ghofar Shidiq SAg MAg mengatakan “Al Qur’an merupakan sumber yang tidak pernah kering dan juga ilmu yang tidak pernah habis meskipun sudah  digali sejak dulu. Dan juga interaksi kita terhadap Al Qur’an seharusnya tidak hanya membaca tapi memahami apa yang terkandung di dalamnya. Hal itu mengharuskan perlunya ilmu tafsir”, ungkapnya.

Sementara itu dalam ceramahnya Nasaruddin Umar menyampaikan materi tentang epistimologi keilmuan aswaja, belajar kepada impersonal teachers. Menurutnya Qur’an itu berasal dari kata qoro’a yang artinya menghimpun atau menyimpulkan. Jadi kata-kata Qur’an dalam Al-Qur’an itu sendiri lebih banyak memiliki arti menghimpun dari pada membaca. Disebut Qur’an karena menghimpun huruf-huruf hijaiyah menjadi kosa kata, himpunan dari kosa kata itu menjadi ayat, himpunan beberapa ayat menjadi sebuah surah. Himpunan beberapa surah menjadi juz, himpunan 30 juz dalam 114 surah itulah yang disebut Qur’an yang memiliki arti himpunan. “Jadi segala sesuatu yang sifatnya himpunan secara kebahasaan Qur’anun seperti halnya pohon itu Qur’an karena himpunan dari akar, batang, daun, ranting dan buah”, ungkapnya.

Kepala QLC, Hidayatus Sholihah SPdI MPd. MEd mengungkapkan rasa terimakasih atas antusiasme peserta “Terimakasih atas antusiasme peserta dalam mengikuti acara hingga akhir, kami sebagai panitia pelaksana memohon maaf apabila ada peserta yang tidak dapat mengikuti acara ini dikarenakan adanya pembatasan peserta, agar pelatihan ini berjalan dengan maksimal”, pungkanya.(suarabaru.id)