blank
Jembatan Sungai Jajar yang menghubungkan Desa Guci dan Anggaswangi yang ambrol tersebut masih jadi tontonan warga. Foto : hana eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Akibat luapan Sungai Jajar yang melintas di antara Desa Anggaswangi dan Desa Guci, Kecamatan Godong, menyebabkan jembatan penghubung kedua dusun ini ambrol, Kamis (17/12/2020) kemarin. Hal tersebut berdampak pada aktivitas warga sehari-hari.

Warga mengaku kesulitan pasca jebolnya jembatan tersebut. Joko, misalnya. Sehari-hari ia menggunakan jembatan tersebut sebagai jalur alternatif menuju ke Penawangan via Desa Werdoyo. Lebih cepat dibandingkan harus melewati jalur Desa Kemloko.

“Saya sehari-hari terbantu dengan jembatan ini, sebab jalur ini lebih cepat dibandingkan melewati Desa Kemloko karena harus memutar sejauh kurang lebih empat kilometer,” kata Joko.

Ambrolnya jembatan tersebut terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis (17/12/2020) kemarin. Saat peristiwa itu terjadi, kondisi wilayah tersebut hujan deras sejak pukul 13.00 WIB. Hal tersebut berdampak pada luapan Sungai Jajar dan mengakibatkan jebolnya jembatan tersebut.

Kepala Dusun Anggaswangi, Muzazin menjelaskan, warga yang tinggal di wilayah timur jembatan ini harus memutar ke Desa Kemloko atau lewat Desa Guci. Hal tersebut menyebabkan terhambatnya perekonomian dan pertanian.

“Jembatan ini roboh kemarin sore. Kalau di sini hujan memang tidak terlalu deras. Namun, area hulu mengalami hujan deras. Sejak 2013 lalu, jembatan ini sudah rusak. Pondasi dan tiang penyangganya yang sebelah timur sudah retak. Kalau sisi sebelah barat juga sudah tergerus air sungai,” tambah Muzazin, Jumat (18/12/2020).

Menurutnya, warga sudah berusaha mengurangi gerusan dengan patok bambu. Namun, derasnya terjangan banjir membuat jembatan tersebut terseret arus.

“Rencananya, jembatan akan dibangun bulan Maret tahun depan. Tetapi belum dibangun, malah sudah hanyut duluan. Kami berharap jembatan ini segera diperbaiki agar aktivitas warga sehari-hari tidak lagi terganggu,” tutupnya.

Hana Eswe