blank
Indah Kirana Depari, ketua IKWI Pusat. (hm)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Mengambil hikmah dari pandemi Covid-19, ibu-ibu menjadi melek digital dan tidak ketinggalan zaman. Mengikuti perubahan zaman, karena memang hidup harus berubah. “Tidak zamannya lagi mengatakan : Saya
gaptek, atau gagap teknologi” .

Demikian dikatakan oleh Prof DR Lydia Freyani Hawadi, M Si,MM, Psikolog dalam webinar Strategi Pendampingan Anak Belajar
Jarak Jauh pada Masa Pandemi, diselenggrakan oleh Ikatan Keluarga Wartawan Indonesa (IKWI) pusat, hari Selasa (15/12).

Dikatakan lebih lanjut oleh guru besar Universitas Indonesia itu , ibu harus belajar sepanjang hayat. Dicontohkan, Ny Nugroho Notosusanto, istri mantan menteri pendidikan dalam Kabinet Pembangunan IV berusia 82 th, tetapi akrab
dengan gadget. Karenanya ibu perlu memahami multi perannya dalam keluarga dan mempersiapkan diri untuk itu. Ibu perlu menyadari situasi dan kondisi yang dihadapi saat pendemi dan menyiapkan strategi pendampingan anak belajar jarak jauh.

Betapa pentingnya HP atau laptop sekarang dan seterusnya, sehingga jika perlu berhutang untuk memilikinya, tandasnya. Istri harus merasa cukup, seberapa pun uang diberikan oleh suami . “ Perlu menghindari berdebat dengan suami, lebih baik diam dan juga tidak memarahi anak agar suasana tenang,” tandasnya.

Mengendalikan Emosi

blank
Ibu-ibu IKWI mengikuti webinar di kantor PWI pusat (hm)

Multi peran seorang ibu, menurut Lydia Freyani antara lain sebagai pengatur disiplin, menjadi guru, petugas kesehatan dan seniman yang pandai berkreasi.

Beberapa tips, resep diberikan oleh mantan Dirjen PAUDNI Kemendikbud Ri (2012 – 2014) menjalani multi peran agar tidak merasa berat mendampingi anak dalam belajar jarak jauh yang tidak akan berakhir. Pertama mengendalikan
emosi, dengan latihan beberapa kali bernafas dalam satu menit. Kalau mampu 20 kali tarikan dan hembusan, artinya cukup baik pengendalian emosinya.

Kedua, berpikir luwes, artinya membiasakan memanfaatkan apa adanya. Dengan kata lain, tak ada rotan, akar pun berguna.

Langkah ketiga, membiasakan menyimpan nama dan nomor penting, untuk menghadapi segala sesuatu yang akan terjadi. “Sedia payung sebelum hujan, juga sadar monitor diri sendiri, bagaimana kondisi sekarang ini.” Berikutnya, membuat perencanaan dan prioritas, mengambil langkah awal dan mengelola lingkungan atau memahami kondisi sekarang.

Imunitas

Untuk dapat melaksanakan semua itu ibu harus meningkatkan imunitas dengan makan bergizi seimbang, tidur cukup, berolahraga, berpikir positip, berperiaku baik dan rekreasi. “Menjalani hobi merupakan rekreasi yang sangat
baik. Menjahit, bercocok tanam atau lain yang dengan senang hati bisa dilakukan,” kata Lydia.

Menjawab pertanyaan peserta apa yang harus dilakukan ibu jika anak malas, maka ibu harus membuat kontrak belajar dengan jadwal teratur dan disiplin. “Jangan lupa memberikan apa yang anak biasa peroleh saat sekolah.Misalnya makanan atau bekal lain yang biasa dibawa ketika anak masuk sekolah seperti biasa,” Anak malas, anak nakal menandakan ibu tidak sukses mendidik anak, ujarnya.

Humaini