blank
Saat anggota Kepolisian Resor (Polres) Blora, Jateng, menjalani pemeriksaan sawab test di Polsek Cepu oleh tenaga kesehatan (nakes) Dinas Kesehatan. Foto : SB/Wahono.

BLORA (SUARABARU.ID) – Kasus baru covid-19 di Blora, Jawa Tengah, terus bermunculan. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Rabu (16/12/2020), warga terpapar virus corona tambah 42, keseluruhan kini menjadi 2.143 orang.

“Sehari ini bertambah 42 kasus, totalnya dari 2.101 Selasa kemarin, kini menjadi 2.143 kasus,” terang pejabat pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Henny Indriyanti.

Adapun pasien virus corona yang sembuh, lanjut Henny, bertambah 13 orang dengan data keluruhan pasien yang sembuh atau terbebas dari covid-19 berdasar hasil swab-lab polymerase chain reaction (PCR) mencapai 1.613 pasien.

Menurut Henny Indriyanti, sehari ini pasien yang meninggal kembali tambah lima orang, maka sejauh ini  pasien virus corona di Blora yang meninggal menjadi 102 orang.

Adapun pasien yang dirawat di rumah sakit umum (RSU) kabupaten paling timur di Jateng juga terus bertambah, dari 36 orang Selasa kemarin, Rabu hari ini masuk lagi lima pasien, dan 387 pasien lainnya menjalani isolasi mandiri.

Ditambahkan pejabat Asisten Administrasi Umum Sekda Blora, data yang masuk ke kantor Dinkes kota sate, sehari ini pemeriksaan swab sebanyak 316 sasaran, keseluruhan warga yang sudah menjalani pemeriksaan swab 12.406 orang.

Swab Lab Mandiri

blank
Inilah peta terbaru pesebaran virus corona hasil monitoring jajaran Dinkes dan tim GTPP Covid-19 Kabupaten Blora, Rabu (16/12/2020). Foto : SB/Wahono

Ditambahkan pejabat Plt Kepala Dinkes, untuk keperluan percepatan layanan hasil swab test, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora bakal segera bisa mendiri dalam mendeteksi warganya positif atau negatif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Harapan layanan cepat itu tidak lama akan terwujud, karena saat ini Pemkab sudah memiliki (membeli) perangkat swab test PCR sendiri, sehingga nantinya tidak lagi mengirim swab ke Semarang, Salatiga, Solo, Yogyakarta dan menunggu lama.

“Perangkat Lab Swab test PCR milik Pemkab Blora masih menunggu unit (alat) tambahan keamanan petugas, dan setelah lengkap nanti baru ajukan perizinan,” jelas mantan Kepala Dinkes setempat.

Diberitakan Selasa (15/12/2020), jam malam segera diberlakukan di Blora,  menyusul merebaknya bencana alam nonalam covid-19 yang mengkhawatirkan dengan peningkatan warga terpapar virus corona terus meningkat signifikan.

Ditegaskan Djoko Nugroho, Blora darurat covid-19, khususnya di Kecamatan Blora, Cepu dan Ngawen. Untuk menekan penyebarannya, segera dilaksanakan operasi pokok dan penerapan jam malam.

Mantan Dandim Rembang itu juga menyinggung semakin banyaknya warga Blora seolah-olah melupakan bahaya covid-19, bahkan sudah tidak lagi disiplin protokol kesehatan (prokes) dan menganggap covid-19 direkayasa serta sudah tidak ada.

“Toko-toko modern boleh buka dari pukul 08.00 sampai 22.00 WIB, dan PKL diijinkan berjualan mulai 14.00 sampai 22.00 WIB,” tegas Bupati saat memimpn rakor evaluasi covid-19 bersama Forkompimda dan instasi terkait.

Pemberlakuan jam malam akan dimulai Sabtu (19/12/2020) sampai Selasa (5/1/2021), semuanya harus patuh, dan masyarakat juga harus disiplin menerapkan prokes. Peraturan Bupati (Perbub) juga sedang disiapkan.

Pejabat Plt Kepala Dinkes, menambahkan tiga dari 16 kecamatan di Blora saat ini masuk level zona merah, zona resiko tinggi pesebaran virus corona, Kecamatan Cepu, Todanan dan Ngawen.

Enam kecamatan lagi, Jiken, Kota Blora, Banjarejo, Randublatung, Jati, dan Kunduran masuk zona orange (resiko sedang) pesebaran covid-19, kata Henny Indriyanti,

Sementara tujuh kecamatan, Kradenan, Kedungtuban, Sambong, Jepon, Bogotejo, Tunjungan dan Japah status zona kuning (resiko rendah) pesebaran virus corona, pungkas pejabat Plt Kepala Dinkes Kabupaten Blora.

Wahono-Wahyu