blank
Sekda Joko Budi bertemu dengan ASN Pemkot Magelang, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

 

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Selama cuti bersama akhir Desember 2020, ASN Pemkot Magelang diminta tidak pergi ke luar kota. Langkah ini untuk menghindari penularan Covid-19 yang hingga kini belum reda.

Perintah itu dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Nomor 440.1/607/111 tertanggal 30 November 2020, tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Risiko Penularan Covid-19 Selama libur Panjang Cuti Bersama Akhir Tahun 2020.

Selain itu, lanjut Sekda Kota Magelang Joko Budiyono, dirinyajuga meminta jajarannya untuk tidak menerima tamu dari luar daerah.

‘’Saya minta kepala OPD di jajaran Pemkot Magelang untuk mengimbau kepada seluruh stafnya supaya tidak bepergian keluar kota, dan tidak menerima tamu atau pendatang dari luar daerah,’’ katanya saat memberikan pengarahan kepada jajarannya di pringgitan Kantor Wali Kota Magelang, Selasa (8/11).

Perintah ini juga ditujukan kepada seluruh camat dan lurah agar menyampaikan melalui ketua RT, RW dan Satgas Jogo Tonggo, supaya mengimbau masyarakat tidak ke luar kota dan menerima pendatang dari luar kota.

‘’Camat dan lurah awasi lingkungan masing-masing, sampaikan ke warga. Supaya kita semua terhindar dari Covid-19,’’ jelasnya.

Menurutnya, selama pandemi belum reda seluruh kegiatan yang menghadirkan orang banyak di rumah maupun tempat-tempat umum untuk sementara ditunda atau dibatasi. Kecuali keperluan sangat penting atau mendesak dan harus dilaksanakan, maka wajib menerapkan protokol kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku.

Sesuai Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri, cuti bersama pengganti Hari Raya Idul fitri yang awalnya diputuskan selama tiga hari 28-30 Desember 2020, diganti menjadi dua hari dalam dua long weekend, yaitu 24 Desember 2020 dan 31 Desember 2020.

Joko menginformasikan, angka kasus Covid-19 di Kota Magelang melonjak beberapa waktu terakhir. Pemkot Magelang bahkan sudah menyediakan hotel berkapasitas sebanyak 70 tempat tidur (TT) untuk pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan.

‘’Kita sangat prihatin, kenaikan kasus Covid-19 cukup siginifikan. Edukasi kepada masyarakat memang tidak mudah, kenyataan di lapangan banyak pasien Covid-19 tanpa gejala/gejala ringan yang memilih karantina di rumah. Kalau di rumah tidak bisa dipertanggungjawabkan,’’ ungkapnya.

Data terakhir per 7 Desember 2020 pukul 18.00 WIB, angka kumulatif kasus Covid-19 mencapai 750. Meliputi dirawat 24, isolasi 76, di rumah 69, terpusat 7, sembuh 606 dan meninggal dunia 44.

 

Penulis  : prokompim/kotamgl

Editor    : Doddy Ardjono