JEPARA(SUARABARU.ID) – Listrik PLN  yang sering mati beberapa hari terakhir ini membuat Latifun, Ketua Fraksi DKBH ( Dermokrat, PKS, Berkarya, Hanura) DPRD Jepara,  melakukan protes keras. Ia menyesalkan pelayanan PLN yang dinilai tidak profesional serta banyak merugikan konsumen.

Latifun mengaku mendapatkan banyak  pengaduan dari berbagai wilayah terkait dengan pemadaman listrik ini. “Di sebagian Desa Lebuawu listrik padam mulai kemarin malam. Juga di Desa Batealit, Pekalongan,Bawu,  Karanggondang,  Bondo serta Kaliaman. Juga beberapa desa lain,” ujarnya.

Bahkan di Desa Sinanggul Kecamatan Mlonggo listrik padam mulai Minggu malam sekitar jam 19.30 Wib dan hingga Senin malam ini jam 22.00 masih tetap padam. Kami juga sudah menyampaikan keluhan dan laporan ini ke PLN Ranting  dan bahkan sampai Semarang. “ Namun hasilnya nihil. Padahal Jepara sudah mengkampanyekan ikon baru sebagai kota energi,” ujar Latifun.

Menurut Latifun kerugian konsumen dan bahkan warga masyarakat karena listrik padam dalam jangka waktu yang lama tentu sangat besar. Bukan hanya ekonomi tetapi juga sosial dan keagamaan.

“Mestinya jika keadaan darurat ada banyak pohon yang tumbang misalnya, PLN bisa bekerjasama dengan BTL atau mendatangkan karyawan PLN dari ranting lain. Dengan demikian konsumen tidak dirugikan,” ujarnya keras.

Padahal informasinya sebelum musim pengujan ini PLN telah melakukan pemeliharaan  jaringan, tetapi malah sekarang padam tanpa kepastian kapan menyala lagi. “Kami mendengarkan suara dan pengaduan warga. Mereka kecewa terhadap kinerja PLN  yang dinilai tidak profesional,” tegas Latifun yang juga Ketua Partai Demokrat Jepara.

Hadepe