blank
Rektor UNS Prof. Jamal Wiwoho Jamal bersepeda bersama pimpinan universitas, dekanat, dan tenaga pendidik (tendik) dalam kegiatan “Gowes Sehat Bebas Emisi”,  di komplek kampus setempat , Jumat (4/12). Foto: Bagus Adji  

SOLO (SUARABARU.ID) – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, didorong  meningkatkan mutu pendidikan menjelang tahun 2021. Tuntutan dari Rektor Prof Jamal Wiwoho  bertujuan mendorong Program Studi (Prodi) untuk membenahi diri dan berakselerasi agar masuk dalam akreditasi internasional.

“Karena pascapenetapan status UNS menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH) melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 56 Tahun 2020, sudah seharusnya lembaga pendidikan tinggi setempat menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan yang diselenggarakannya,” kata Prof Jamal di halaman parkir Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, Jumat (4/12).

Semangat PTN BH, kata Jamal, tidak hanya prestasi nasional tetapi kita berharap UNS punya akreditasi internasional. Sekali lagi saya katakan bahwa akreditasi menjadi penting bagi kita.

“Kalau akreditasinya A dan masih puas itu masih PTN BLU. Oleh karena, itu Prodi-Prodi yang akreditasinya B harus A, yang A sudah 2 kali harus bisa akreditasi internasional,” kata Prof. Jamal Wiwoho Jamal usai bersepeda bersama pimpinan universitas, dekanat, dan tenaga pendidik (tendik) dalam kegiatan “Gowes Sehat Bebas Emisi|”.

Sesuai arahan Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI, lanjut Rektor UNS,  akan ada lompatan besar dalam peningkatan mutu perguruan tinggi negeri pada tahun 2021 mendatang.

Lompatan yang dimaksud berpa terbukanya kesempatan bagi Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN Satker) untuk berakselerasi menjadi PTN BH. Pemerintah tahun 2021 akan mencanangkan 10 PTN BH.

Karena itu apa yang kita canangkan dalam akreditasi A harus bisa langsung ke akreditasi/ sertifikasi nasional. Dorongan tidak hanya ditujukan bagi Prodi yang sudah terakreditasi A, namun juga dialamatkan bagi Prodi yang masih terakreditasi B.

Karena itu segenap pimpinan universitas, dekanat, dan tendik UNS harus meningkatkan mutu, kedisiplinan, integritas, dan mengutamakan kepentingan institusi daripada kepentingan pribadi dalam bekerja. “Saya dorong pimpinan harus mengutamakan kepentingan UNS. Saya sangat berharap konsentrasi ke UNS. Saya tegasi, tidak boleh ada pimpinan yang mengutanakan (red: kepentingan) di luar. Saya mengapresiasi wakil rektor saya yang semua mengutamakan UNS,” tegasnya.

Bagus Adji-trs