Ketua KONI Kebumen HD Sriyanto bertukar cinderamata dengan Ketua KONI Banjarnegara Nurohman Ahong.(Foto;SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kebumen  2020-2004 terus membangun jejaring dan komunikasi terkait pengembangan prestasi olahraga di daerah. Salah satunya dengan melakukan studi banding ke KONI Banjarnegara.

Ketua Bidang Media dan Humas KONI Kabupaten Kebumen Supriyanto Jumat (4/12) menjelaskan, kunjungan dipimpin oleh Ketua KONI Kebumen HD Sriyanto MH didampingi oleh sejumlah unsur pimpinan. Antara lain Wakil Ketua II Drs Dwi Aries Prambasto MPd, Wakil Ketua III Priyambodo BSc, Sekretaris Umum Dwi Antoro dan Audit Internal H Muh Riyadus Solihin SE MM.

Menurut Ketua KONI Kebumen HD Sriyanto, kepengurusan KONI Kebumen yang baru beberapa bulan dilantik butuh belajar dari semua pihak dalam pengelolaan olahraga prestasi, termasuk dengan KONI Banjarnegara.

“Tidak hanya itu, KONI Kebumen juga ingin belajar terkait pengelolaan olahraga dan aplikasi ‘Sida Kon Banter’ yang sudah dimiliki oleh KONI Banjarnegara,”ujar Sriyanto.

Pengurus KONI Kebumen yang dipimpin HD Sriyanto berfoto bersama pengurus KONI Banjarnegara.(Foto;SB/Ist)

Aplikasi Sistem Informasi Data Terpadu (Sida Kon Banter) merupakan satu aplikasi yang memuat semua kegiatan yang berkaitan dengan olahraga. Mulai dari atlet, kepengurusan cabang olahraga, hingga prestasi olahraga yang ada di Banjarnegara.

“Kami ingin melihat bagimana aplikasi ini digunakan untuk pemusatan data sehingga nantinya bisa kita pakai di KONI Kebumen,”katanya.

Penggunaan Anggaran

Dalam studi banding ituKONI Kebumen juga mempelajari  penggunaan anggaran dan pembinaan atlet sebagai topik pembahasan. Jumlah pengkab yang dibina oleh KONI Kebumen tidak jauh berbeda dengan KONI Banjarnegara, termasuk fasilitas olahraga yang ada.

Ketua KONI Banjarnegara Nurohman Ahong menyampaikan bahwa Sida Kon Banter merupakan satu aplikasi sistem informasi data KONI Banjarnegara terpadu. Di dalamnya menyebutkan berbagai cabang olahraga dan prestasi, termasuk data atlet dan sarana prasarana yang dimiliki oleh setiap cabang olahraga.

“Dari aplikasi ini, kita bisa melihat jumlah riill atlet yang ada, termasuk prestasi dan kejuaraan yang telah diikuti selama inio,”jelas Ahong.

Dengan demikian, lanjut Ahong, data tersebut bisa menjadi bahan evaluasi bagi KONI dalam menentukan kebijakan anggaran pada setiap cabang olahraga, termasuk target perolehan medali pada event seperti Dulongmas dan Porprov Jateng.

Komper Wardopo