blank
Tim medis Puskesmas Grobogan saat melakukan pemeriksaan luar pada jasad korban. Foto : hana eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Ponsel memang sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, penggunaan yang tidak wajar, membuat dampak negatif bagi pemiliknya sendiri.

Hal tersebut seperti terjadi pada remaja berusia 16 tahun di Kabupaten Grobogan. Remaja berinisial MW, warga Desa Putasari, Kecamatan Grobogan, dikabarkan meninggal dunia setelah bermain game pada ponsel yang tengah diisi daya.

Dari informasi yang diperoleh, insiden ini terjadi di sebuah warung kopi di milik Mustamir (60), di Dusun Krajan, Desa Putatsari, Senin (23/11/2020) sore. Saat itu, korban bersama dua temannya berniat untuk main bareng (mabar) game online di warung tersebut. Korban bermain game dengan posisi HP sambil diisi dayanya (charge).

Selang satu jam kemudian, tepatnya pada pukul 17.00 WIB, hujan deras turun di wilayah tersebut disertai satu kali suara petir. Korban bersama ponsel yang dipegangnya langsung terpental dari tempat duduknya dan jatuh dalam posisi tengkurap.

blank
Petugas menemukan roll kabel, ponsel dan charger milik korban di lokasi kejadian. Foto : hana eswe.

Melihat MW jatuh tengkurap, rekan-rekannya langsung membantu korban membalikkan badannya dalam posisi terlentang. Sementara Mustamir, pemilik warung kopi, mengambilkan air minum, mengecek kondisi dan bermaksud meminumkan air pada korban. Namun, saat dicek ternyata korban sudah meninggal.

Adanya insiden ini dibenarkan Kapolsek Grobogan, Iptu Parjin. Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat, personel Polsek Grobogan langsung menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan serta olah TKP.

“Dari hasil olah TKP didapatkan, korban mengalami luka bakar di telapak tangan sebelah kanan, yakni di tiga titik hingga memerah sepanjang kurang lebih enam centimeter. Di telapak tangan kiri korban juga ditemukan satu titik luka bakar. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Penyebab meninggalnya korban yakni pada waktu main game online, posisi HP sedang di-charge,” terang Kapolsek Grobogan, Iptu Parjin.

Usai dilakukan olah TKP dan pemeriksaan luar, jenazah korban diserahkan pada pihak keluarga untuk dimakamkan. Pihak keluarga mengaku ikhlas dengan meninggalnya MW dan menolak dilakukan autopsi.

Adanya kejadian ini, Iptu Parjin mengimbau kepada masyarakat agar bijak dalam menggunakan ponsel. Terutama pada saat diisi daya, supaya tidak sambil dipergunakan saat hujan disertai petir.

“Kami mengimbau kepada masyarakat wilayah Kecamatan Grobogan agar berhati-hati saat menggunakan ponsel di luar rumah dan dalam posisi hujan disertai petir karena hal ini sangat membahayakan. Jika ada petir saat kita berada di luar rumah, sebaiknya langsung segera berlindung ke dalam ruangan. Jauhi barang yang mengandung logam seperti pagar atau bangku besi sebab benda-benda ini dapat berfungsi sebagai konduktor listrik,” imbau Kapolsek.

Hana Eswe-Wahyu