SEMARANG (SUARABARU.ID) – Sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW dilahirkan belum ada nama Muhammad karena seolah-olah nama ini disimpan oeh Allah dan dikhususkan untuk hambaNya terkasih dari rahim sayyidah Aminah yaitu untuk bayi yang akan dilahirkan dengan nama Muhammad.
Hal tersebut disampaikan oleh Al Habib Umar Muthohhar saat memberikan taushiyah dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dan haul Al Habib Muhammad Bin Edrus Al Mutohhar di kediaman Al Habib Farid bin Muhammad bin Edrus Al Muthohhar Jl Meteseh No1 Tembalang pada Sabtu malam (14/11).
Dimana ada lafal Allah disebelahnya ada nama Nabi Muhammad karena nama ini pilihan Allah dan sangat istimewa, bahkan Nabi Adam ketika disurga sudah mendapatkan kabar tentang kemuliaan nama Mumammad dan Allah sendiri yang mengenalkannya, bahkan karena hormat kemuliaan nama ini Nabi Adam tidak menjadikan Nama Muhammad untuk nama anak-anaknya.
Ini pelajaran kepada kita tentang kedudukan, kebesaran, keagungan, dan kemuliaan Rasulullah Muhammad SAW.
Menurut Al Habib Umar Muthohhar di awal kehamilan Sayyidah Aminah bermimpi dan ada suara hai Aminah, engkau sekarang sedang mengandung bayi dan kelak yang ada dikandunganmu akan menjadi pemimpin ummat, nanti kalau sudah engkau lahirkan maka berikan nama Muhammad.
“Kenapa Sayyidah Aminah mau melahirkan saja kok dikasih tau karena saat kehamilannya tidak terasa kalau sedang hamil karena sangat ringan kandungannya, sehingga bayinya ini berbeda dengan bayi lain” ungkapnya.
Selain itu Al Habib Umar Muthohhar menjelaskan secara rinci terkait kemulian akhlaq Rasulullah Muhammad SAW bahkan sampai Allah memujinya karena kemuliaan akhlaqnya.
Al Habib Farid bin Muhammad bin Edrus Al Muthohhar selaku shohibul bait mengatakan bahwa kegiatan pembacaan maulid dan haul ayahandanya ini yang wafat pada September 1983 merupakan bentuk dari birrul walidain atau bakti seorang anak kepada orangtua.
Menurutnya rangkaian dari kegiatan ini sebelumnya juga dilakukan ziarah di makam Gandrung Potroyudan Jepara serta khataman Alqur’an oleh keluarga, para santri dan jam’ah.
“Selain itu tujuan haul ini adalah membaca manaqib orang sholih, dengan membaca manaqib atau biografi orang sholeh kita akan bisa meneladaninya dan akan mendapatkan berkah dan sebagai ajang silaturahim antar habaib dan para kyai serta jama’aj majlis ashabul yamin serta tamu undangan”, ungkap Al Habib Farid.
“Kegiatan pembacaan maulid dan haul ini merupakan kegiatan yang rutin digelar tiap tahun dan dihadiri para habaib, kyai, ulama, santri dan kaum muslimin muslimat” tambahnya.
Saiful Hadi – USM