WONOSOBO (SUARABARU.ID) – Unggahan pamflet story dukungan untuk kotak kosong di akun Instagram Disdukcapil Wonosobo harus menjadi perhatian serius Bawaslu dan Pemkab setempat.
“Sebab itu bisa menjadi preseden buruk bagi netralitas ASN. Kasus pamflet stroy di IG capil yang tidak netral itu, berbahaya bagi netralitas ASN, kita menunggu apa tindakan pemerintah daerah,” juru bicara Tim Sukses Afif-Albar, Taufik, Jumat (13/11).
Karena story pamflet tersebut, ujar Ketua DPD PAN Wonosobo itu, jelas bukan orang lain yang memasang pamflet itu di IG resmi Disdukcapil. Pasti pegawai Kantor Disdukcapil tersebut. Menurutnya, harus ada tindak lanjut dari pemerintah, agar nama baik dan citra Pemkab Wonosobo dalam menjaga integritas pilkada tetap terjaga.
Kemudian perlu diselidiki lebih lanjut secara internal, apakah ada kesengajaan dalam pemasangan pamflet itu.
“Kita harap Pemkab dan OPD terkait tidak menyembunyikan persoalan ini, harus terbuka, biar jelas semua,” katanya.
Taufik mengemukakan munculnya pamflet di story instagram resmi Disdukcapil itu sejatinya menjadi awal pembuka saja. Sebab kalau ini tidak ada tindakan kemungkinan akan bermunculan lebih banyak ASN yang tidak netral.
“Dari hasil penelusuran tim media sosial Afif-Albar, sudah dit emukan 10 akun lebih yang diduga milik ASN berkampanye aktif mendukung kotak kosong. Pergerakannya dipantau terus,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah pamflet dari KPU yang berisi ajakan untuk segera rekaman E KTP agar suara tersalurkan Suara Pilkada Wonosobo 2020, diduga telah diedit.
Ditegur
Ada gambar kolom kosong dicoblos dengan gambar paku, tercantum di pamflet Disdukcapil dan diunggah di IG Disdukcapil Wonosobo, Rabu (11/11). Dalam pamflet tersebut, juga tercantum logo KPU, scan contoh KTP, tulisan ayo ke Disdukcapil atau ke Kecamatan, Rekam e-KTP agar Suaramu Tersalurkan! Cek Data Pemilih Tetap (DPT).
Di bagian bawah pamlet, di bagian tengah ada logo Pilkada Wonosobo bertuliskan Ayo Milih Maning. Di sebelah kiri logo tersebut terdapat contoh Kartu Suara yang dicoblos kolom kosongnya dengan gambar paku.
Sedang di sebelah kanan logo ada kotak bertuliskan Buat Apa Golput, Kalau Ada Kolom Kosong! Di pinggir sisi kiri dan kanan bagian paling bawah pamflet ada slogan Pemilih Berdaulat Negara Kuat dan KPU Melayani.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Wonosobo, M Zuhri ketika dikonfirmasi via Whatsapp membenarkan bahwa pamflet itu ada di IG resmi milik Dsidukcapil wonosobo. Terkait si pembuat atau pengedit pamflet itu, belum diketahui.
Pihaknya akan segera gelar koordinasi dengan pengelola media sosial Disdukcapil yang dipimpin. Kejadian tersebut tidak perlu terulang lagi.
“Terima kasih informasinya. Saya tegaskan itu bukan produk Disdukcapil Wonosobo. Iya sudah kami lacak. Kemungkinan ada staf yang iseng. Ini akan segera kami luruskan. Kebetulan staf baru work from home (WFH),” ungkapnya.
Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo mengaku semula tidak tahu kalau ada unggahan seperti itu dan langsung menelusuri kebenaran isi pamlet. Apakah betul dibuat staf dan diunggah di IG resmi milik Disdukcapil Wonosobo.
“Saya sudah langsung menegur Kepala Disdukcapil Wonosobo untuk selalu memantau dengan ketat dan meminta anak buah hati-hati. Pengunggah pamlet saya minta diberi sanksi disiplin,” katanya.
Muharno Zarka-trs