blank
Rombongan KONI Blora saat melihat dari dekat arena downhill baru, di sport center KONI Salatiga. Foto: SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID)– Seluruh pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Blora, mengadakan Studi Tiru (Stuti) manajemen pembinaaan olahraga, ke KONI Kota Salatiga, Sabtu-Minggu (7-8/11/2020).

KONI Blora memilih Salatiga sebagai lokasi Studi Tiru, bukannya tanpa alasan. Selain sudah memiki Sport Center, di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng 2018 di Solo, kontingem Salatiga meriah peringkat ketujuh.

Di ajang Porprov itu, Salatiga berhasil mengoleksi 30 medali emas, sedangkan kontingen Kabupaten Blora berada di ranking 11 dengan perolehan 17 medali emas.

BACA JUGA : Tim Karate PON Jateng Jalani Tes Fisik

Bahkan Salatiga yang hanya terdiri empat kecamatan, ternyata banyak mencetak atlet dengan prestasi level Jateng, Nasional dan bahkan internasional.

”Kami memilih Kota Salatiga ini, untuk Studi Tiru dalam pembinaan olahraga prestasi,” kata Ketua KONI Blora, Hery Sutiyono, Senin (9/11/2020).

Rombongan Studi Tiru KONI Blora diterima Ketua KONI Kota Salatiga, Agus Purwanto, didampingi Sekretaris Adi Setiarso dan jajaran pengurus lainnya.

”Kami juga ingin belajar bersama saja. Jujur, kami juga perlu meniru hal-hal tertentu dari KONI Blora,” beber Agus Purwanto.

KONI Blora sebelumnya telah mengirimkan daftar pertanyaan untuk Studi Tiru. Ada pun materi yang dipertanyakan di antaranya, terkait organisasi, pembinaan atlet, anggaran, sarana dan prasarana latihan, penelitian dan pengembangan serta beberapa hal lainnya.

blank
Forum Studi Tiru pembinaaan dan mananajemen pengelolaan olahraga prestasi dilakukan di Sekretariat KONI Salatiga. Foto: SB/Wahono

Asuransi
Pertanyaan itu pun secara tertulis dipaparkan jawabannya oleh Ketua KONI Salatiga, Agus Purwanto. Namun pembahasan lebih mendalam terjadi saat sesi diskusi.

Beberapa poin penting diperoleh KONI Blora dalam Studi Tiru kali ini. Di antaranya tentang asuransi bagi atlet saat latihan sebelum mengikuti kejuaraan, dan saat kejuaraan.

”Atlet itu adalah profesi. Di Salatiga, kami mengasuransikan atlet sebelum dan saat kejuaraan,” jelas Agus.

Terkait preminya, lanjut Agus lagi, cukup terjangkau. Meski demikian, pihaknya tidak ingin ada kejadian yang membuat atlet cedera atau kejadian lainnya.

”Harapan kami, ada rasa aman dan nyaman bagi atlet dengan mengikuti asuransi ini,” tambah Agus Purwanto.

Di Salatiga, selain asuransi program lainnya yakni, secara berkala KONI melakukan pemeriksaan kesehatan kepada atlet, dengan bekerja sama dengan institusi terkait.

Banyak Pelajaran
Ada pun di bidang monitoring, dengan tempat latihan yang terpusat di satu tempat di eks Pusat Pendidikan Latihan Olahraga Pelajar (PPLOP), memudahkan pengawasannya dan perawatan venue.

Usai berdiskusi, rombongan Studi Tiru KONI Blora diajak meninjau venue atau tempat latihan atlet Salatiga, yang ada di kompleks eks PPLOP

Venue atlet yang menyatu dengan Kantor KONI itu, antara lain cabang binaraga, catur, panjat tebing, anggar, judo, taekwondo, tarung derajat, downhill serta menembak.

Ketua KONI Kabupaten Blora, Hery Sutiyono menyatakan, banyak pelajaran berharga yang didapatkan dalam Studi Tiru di Salatiga ini.

”Beberapa di antaranya akan kami adopsi di Blora. Misalnya tentang asuransi atlet dan proyeksi dalam hal sport center,” pungkas Ketua KONI Blora ini.

Wahono-Riyan