blank
PAbrik Semen Gresik di Gunem, Rmbang. Foto: Humas SG

REMBANG (SUARABARU.ID)  – Kepala Unit Perencanaan dan Pengendalian Produksi Semen Gresik, Subaryo mengatakan, perusahaannya menekankan pentingnya konservasi energi dalam industri semen pada saat ini. Sehingga energi yang digunakan dalam proses produksi agar lebih efisien.

Sunaryo menyebut, ada dua alasan konservasi energi sangat penting untuk dilakukan yaitu untuk memenuhi standar regulasi yang diberlakukan pemerintah serta efisiensi biaya produksi dan diversifikasi bahan baku.

Dikatakan, pada masa mendatang SG tidak hanya mengandalkan satu sumber energi saja dalam proses produksinya tetapi juga akan menggunakan sumber yang lain yang bisa dijadikan alternatif.

“Kami concern ke sana baik dari segi efisiensinya untuk mendapatkan biaya yang kompetitif dan juga sisi diversifikasinya. Namun kami saat ini masih berfokus pada efisiensinya dan masih dalam tahap persiapan untuk mengarah kepada diversifikasi,” kata Sunaryo dalam siaran persnya, Jumat (06/11).

Sunaryo menjelaskan, sebagai bagian dari PT Semen Indonesia Group (SIG) ada cara dan strategi yang dilakukan Semen Gresik dalam program konservasi energi. Pabrik SG di Rembang memiliki peralatan dengan teknologi terbaru yang memungkinkan efisiensi penggunaan energi listrik dan panas.

Dari sisi efisiensi energi panas, desain pabrik 5-Stage yang sudah mengadopsi teknologi terbaru dan dapat meminimalisasi energi panas yang terbuang pada saat proses produksi. Sedangkan dari efisiensi energi listrik, salah satu cara yang diterapkan SG yaitu dengan menggunakan peralatan berupa kipas yang kecepatannya bisa diatur (Variabel Speed Drive), sehingga menghemat penggunaan listrik.

“Dari sisi proses produksi lainnya kami juga berusaha menggantikan bahan-bahan yang harus dibakar. Kalau dulu kami hanya menggunakan campuran batu kapur dan tanah liat yang dibakar menjadi semen, sekarang kami menggunakan bahan lain sebagai pengganti sebagian tanah liat tapi tidak secara keseluruhan,” ujar Sunaryo dalam rilis yang diterima suarabaru.id.

Dia menjelaskan bahan-bahan itu didapatkan SG dari pabrik lain dan sebelumnya sudah mengalami proses pembakaran atau biasa disebut co-product. Menurutnya, co-product itu bisa menggantikan bahan-bahan yang selama ini digunakan SG untuk dibakar. Sehingga dengan sendirinya mampu menurunkan konsumsi panas dan mengurangi emisi gas CO2 yang dihasilkan.

“Konservasi energi penting dilakukan untuk mendukung pelestarian lingkungan karena pabrik semen diharapkan menjadi salah satu contoh solusi untuk mengatasi masalah lingkungan,” katanya.

Kepala Seksi Perencanaan dan Evaluasi Produksi SG Sera Yunarizal Pratama mengatakan, konservasi energi penting dilakukan perusahaan karena komponennya hampir mencakup 80% dari total biaya produksi yang dikeluarkan.

Tujuannya untuk meningkatkan daya saing Semen Gresik dalam industri persemenan saat ini sekaligus pemenuhan regulasi pemerintah bagi industri yang menggunakan energi dalam jumlah besar. Dia menjelaskan, penghematan energi yang sudah diperoleh sampai dengan bulan September kemarin sekitar 36 ribu Giga Joule.

“Kita bisa menghemat pemakaian sumber energi tidak terbarukan dan menekan emisi gas rumah kaca,” jelasnya.

Widiyartono R