blank
Pelaksanaan RHL di wilayah Perhutani KPH Pekalongan Timur, mendapat dukungan dan respon positif dari jajaran TNI-Polri dan masyarakat setempat. Foto: dok/ist

PEKALONGAN (SUARABARU.ID)– Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di wilayah Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pekalongan Timur, mendapat dukungan dan respon positif, baik dari jajaran TNI-Polri maupun kalangan masyarakat setempat.

Pelaksanaan RHL Tahun 2019 di areal seluas 1.134,2 hektar. Sedangkan penanaman sebayak 613.352 plances atau batang pohon, dengan jenis tanaman berupa puspa, randu, nangka, alpokat dan beberapa jenis lainya.

Penanamannya sendiri dilaksanakan di dua wilayah Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Randudongkal, Resort Pemangkuan Hutan Watukumpul dan RPH Bongas serta BKPH Paninggaran RPH Winduaji.

BACA JUGA : Pemkab Batang Antisipasi Bencana Banjir dan Longsor

Sedangkan RHL Tahun 2020 dilaksanakan di areal seluas 144,3 hektar. Sebanyak 77.150 jenis tanaman seperti jengkol, pete dan durian pun ditanam di areal itu. Direncanakan, penanamannya dilaksanakan di wilayah BKPH Randudongkal, yang saat ini masih dalam tahap persiapan menjelang musim tanam.

Administratur KPH Pekalongan Timur, Didiet Widhy Hidayat mengatakan, pelaksanaan RHL Tahun 2019 di wilayah KPH Pekalongan Timur, sudah terlaksana 100 persen.

”Pelaksanaan rehabilitasi hutan sudah selesai semua. Dan di lahannya saat ini sedang dilaksanakan Pengawasan dan Penilaian (Waslai), oleh tim pendamping dari PT Graha Inforessindo Semarang,” kata Didiet, dalam keterangannya Selasa (3/11/2020).

blank
Guna pelaksanaan RHL, sudah disiapkan beberapa bibit pohon siap tanam. Foto: dok/ist

Siap Tanam
Menurut dia, Bapedas Pemali Jratun menargetkan prosentase tumbuh tanaman pada RHL sebesar 75 persen. ”Sedangkan hasil yang diperoleh dari monitoring Waslai mencapai 93 persen, sehingga untuk RHL di Wilayah KPH Pekalongan Timur masuk kategori baik, dalam pelaksanaan RHL untuk tingkat Jawa Tengah,” imbuh dia.

Sementara itu, tim pendamping dari PT Graha Inforessindo Semarang, Jamal menyampaikan, untuk mencapai program keberhasilan RHL di KPH Pekalongan Timur, perlu persiapan tanaman cadangan, untuk sulaman dengan kondisi bibit tanaman yang sehat dan siap tanam.

Sedangkan untuk program pelaksanaan RHL di Tahun 2020, masih dalam tahap persiapan menjelang masa tanam. Dan sampai saat ini masih dilakukan pendampingan secara rutin dari masing-masing pihak.

”Kami berharap, dengan program RHL ini masyarakat dan stakeholder terkait bisa mewujudkan hutan lestari, untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Selain itu untuk pemberdayaan masyarakat, serta dapat memberikan manfaat bagi pihak lain, sehingga masyarakat sejahtera,” pungkasnya.

Riyan-Sol