blank
Olah raga Kick Boxing kini banyak disukai generasi muda di Wonosobo. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Ketua Pengurus Cabang Olah Raga (Cabor) Kick Boxing Wonosobo Sutopo mengatakan banyak anak muda setempat yang kini menyukai olah raga keras Kick Boxing.

“Karena itu, perlu dibentuk wadah Cabor Kick Boxing di daerah. Sehingga talenta muda di olah raga tarung bebas ini, bisa tersalurkan secara positif. Dapat mengembangkan bakat dan meraih prestasi,” katanya.

Menurutnya, meski di Wonosobo banyak atlet Kick Boxing berbakat, karena tidak ada wadah yang menaungi, mereka diambil daerah lain. Kondisi tersebut tentu tidak bisa dibiarkan secara terus-menerus.

“Kini tak sedikit atlet Kick Boxing Wonosobo yang main di Wonogiri, Grobogan dan Klaten. Mereka ikut seleksi Pra Pon atas nama daerah lain,” ujar politisi Partai Demokrat tersebut.

Masuk Koni

Anggota Komisi D DPRD Wonosobo itu, menyebut sebagai Ketua Umum Cabor Kick Boxing pertama, pihaknya akan berjuang agar olah raga ini masuk anggota Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) setempat.

Lebih Populer

blank
Olah raga Kick Boxing kini banyak disukai generasi muda di Wonosobo. Foto : SB/dok

“Untuk bisa masuk anggota KONI, Kick Boxing setidaknya harus disetujui 50 persen Cabor yang masuk KONI Wonosobo. Saat ini, ada 34 Cabor yang masuk KONI. Artinya Kick Boxing harus disetujui minimal 17 Cabor,” ujarnya.

Sutopo mengaku akan membentuk Pengurus Cabor Kick Boxing di 15 Kecamatan di Wonosobo. Sehingga olah raga ini ke depan bisa lebih populer di kalangan anak muda.

“Kick Boxing merupakan seni bela diri yang menggabungkan gerakan menendang dan meninju. Olahraga bela diri ini mengandalkan kontak fisik secara intens dan menghindari pukulan sehingga membutuhkan fisik dan stamina yang kuat,” tegasnya.

Kick Boxing, sambungnya, sangat bermanfaat menurunkan berat badan, membentuk dan melatih fleksibilitas otot, kecepatan dan ketangkasan. Juga melatih keseimbangan, menyempurnakan postur tubuh dan menambah kepercayaan diri.

“Olah raga ini banyak menggunakan gerakan tangan seperti meninju, menahan dan menghindari pukulan. Jadi hampir semua otot tangan digunakan secara simultan tanpa harus berkali-kali mengulang gerakan yang cenderung membosankan,” sebutnya.

Muharno Zarka-Wahyu