blank
Petugas kesehatan sedang berbincang dengan salah seorang warga Desa Bojonggede Kecamatan Ngampel, Kendal.(FOTO:SB/Dok)

KENDAL (SUARABARU.ID)- Peran aktif masyarakat penting dalam penerapan program Jogo Tonggo(menjaga tetangga) yang diberlakukan pada Senin (27/4/2020) silam, oleh Gubernur Jawa Tengah(Jateng) Ganjar Pranowo.

Bahkan, program Jogo Tonggo ini dinilai banyak kalangan cukup efektif untuk penanganan Covid-19 bagi sejumlah desa di Jawa Tengah.

Seperti Desa Bojonggede Kecamatan Ngampel, Kendal misalnya, penerapan program Jogo Tonggo dilakukan dengan semangat gotong royong antara pemerintah desa, warga, TNI dan Polri.

Mereka ini, menjalin kerjasama dengan baik dalam penanganan Covid-19 mulai dari upaya pencegahan, edukasi warga hingga pembangunan sarana dan prasarana.

Dalam penanganan Covid-19, pihak desa membentuk tim relawan, pos penjagaan di pintu masuk desa, pemasangan spanduk, hand sanitizer, galon air, sabun cair dan rumah isolasi.

Kepala Desa(Kades) Bojonggede Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Didik Hariawan, mengatakan bantuan Jogo Tonggo Kit yang ia terima dari pemerintah Provinsi Jateng, beberapa waktu lalu, sudah habis dimanfaatkan untuk penanganan Covid-19 di desanya.

“Kami membentuk tim relawan untuk penanganan Covid-19 dari RT/ RW dengan dibantu warga,” Kata Didik Heriawan, di kantornya, Senin (2/11/2020).

Menurut Didik, tim relawan dibagi untuk melaksanakan program Jogo Tonggo.

Ada yang melakukan penyemprotkan ke fasilitas umum dengan disinfektan, ada yang membagikan masker ke warga dan ada pula yang berjaga di pos jaga.

“Bantuan Jogo Tonggo Kit itu, berupa APD lengkap. Seperti masker, sepatu, hand sanitizer dan lain sebagainya,” ujar Didik.

Didik menambahkan bahwa, fihaknya juga menyiapkan rumah isolasi yang ditempatkan di gedung PKK dengan sarana prasarana yang layak sesuai dengan SOP.

Didik mengaku, data sampai akhir bulan September lalu , di desanya terdapat 11 orang warganya yang positif Covid-19.

Namun di bulan Nopember ini, 10 orang sudah dinyatakan sembuh dan sekarang tinggal satu orang yang masih positif Covid-19.

“Mudah- mudahan bulan depan warga kami tidak ada lagi yang terpapar Covid-19, sehingga kegiatan yang ada di desa bisa berjalan normal kembali seperti sedia kala,”terang Didik.

Dikatakan, progam Jogo Tonggo yang diinisiasi atau diprakarsai oleh Gubernur Jateng ini cukup efektif, karena berkat bergotong royong dari semua fihak penangan Covid- 19 begitu terasa ringan.

Hal senada juga dikatakan kepala kelurahan Kebondalem, Kecamatan Kendal, Yuswandoko.

Yuswandoko mengaku, program Jogo Tonggo yang diprakarsai Gubernur Jateng ini memang cukup efektif, hanya saja pihaknya meminta perlu disempurnakan lagi karena masih ada yang kurang terutama dalam pendanaan.

blank
Kepala Kelurahan Kebondalem Kecamatan Kendal, Yuswandoko sedang duduk di ruang kerjanya.(FOTO:SB/Sp)

“Selama ini, operasional di lapangan benar- benar menggunakan dana swadaya masyarakat. Pemprov Jateng hanya memberikan sembako diawal- awal pelaksanaan Jogo Tonggo, dan sembako tersebut langsung habis dibagikan ke warga terdampak Covid-19 dan warga kurang mampu,” kata Yuswandoko.

Sementara, untuk bantuan Alat Pelindung Diri (APD) antara kelurahan dan desa, yang diberikan berbeda.

APD yang diterima kelurahan berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, sementara APD yang diterima oleh desa berasal dari Provinsi Jateng.

Salah seorang pemuda warga Kelurahan Kebondalem Kecamatan Kendal, Slamet (45) mengatakan, pemuda yang ada di Kelurahan Kebondalem, selalu siap setiap saat jika diminta untuk membantu program yang ada di kelurahannya.

” Kami pemuda siap mendukung program desa atau kelurahan. Ini program bagus dan mendapat bantuan dari Provinsi Jateng untuk penanganan Covid-19,”tandas Slamet.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kendal Moh Toha mengatakan, bahwa program Jogo Tonggo ini sangat bearti sekali disaat pandemi Covid-19. Karena pemerintah kabupaten terkadang juga mengalami keterbatasan di lapangan dalam hal penanganan.

Dan yang perlu lagi adalah, keterbukaan dari masyarakat. Terkadang, masyarakat menyembunyikan keterangan atau informasi yang terjadi di wilayahnya, sehingga membuat kerepotan petugas.

Meski demikian, Pemerintah Kabupaten Kendal tetap mengembangkan program Jogo Tonggo ini agar program tersebut sampai ke masyarakat desa yang ada di Kabupaten Kendal.

blank
Sekda Kabupaten Kendal, Moh Toha saat berada di ruang kerjanya.(FOTO:SB/Sp)

“Kabupaten Kendal, beberapa minggu yang lalu sudah melakukan lomba program Jogo Tonggo tersebut bagi seluruh desa. Sekarang sudah ada pemenangnya dan tinggal memberikan hadiah uang pembinaan lewat APBD,”kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kendal, Moh Toha, di ruang kerjanya, Senin(2/11/2020).

Menurut Sekda, posisi penanganan Covid-19 yang sekarang belum bisa diprediksi, program Jogo Tonggo ini sangat bearti sekali. Oleh sebab itu, fungsi- fungsi Jogo Tonggo ini betul-betul harus dia lakukan.

Kemudian kaitannya dengan banyaknya kasus, Sekda mengaku mengalami keterbatasan vasilitas, misalnya Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) kemampuannya terbatas untuk menampung pasien.

Sehingga terkadang dia mengharap kepada petugas kesehatan untuk segera melaksanakan isolasi mandiri terhadap pasien agar pasien lain bisa segera mendapat pelayanan.

“Program Jogo Tonggo itu sangat penting sekali sebagai penghubung antara warga yang satu sama yang lainya di saat Covid-19 ini,” ujar Sekda Moh Toha.

Untuk itu, Sekda berharap agar Satgas Covid-19 harus bisa terbentuk sampai ke tingkat desa agar masyarakat desa yang ada di RT/ RW ikut dalam pertisipasi penanganan Covid-19 ini.

Sementara disinggung terkait latar belakang dilakukannya lomba program Jogo Tonggo, Sekda mengaku bahwa, saat itu Pemerintah Kabupaten Kendal kewalahen/ putus asa menangani permasalahan pandemi Covid-19, sehingga ide lomba program Jogo Tonggo ini muncul.

Ternyata, dengan dilakukannya lomba tersebut, partisipasi masyarakat meningkat.Sp-mm