blank
Wali Kota Sigit Widyonindito melantik dua direktur BUMD Kota Magelang, (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Magelang harus bekerja dengan inovasi dan business plan yang jelas.

‘’Tidak hanya sekedar jalan, namun harus bekerja dengan sungguh-sungguh, penuh dedikasi, serta mampu menyerap dan merealisasikan apa yang diinginkan masyarakat,’’ pinta Wali Kota Sigit Widyonindito.

Dia mengemukakan itu saat melantik dan mengambil sumpah  dua direktur BUMD Kota Magelang di Pendapa  Pengabdian,  Senin (2/11).

Kedua direktur yang dilantik dan diambil sumpah adalah Mochamad Haryo Nugroho sebagai Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Magelang. Haryo sebelumnya juga menjabat sebagai direktur utama di perusahaan yang sama.

Berikutnya Dimas Subkhan, sebagai Direktur Perusahaan Umum Daerah Perbengkelan Prima Oto Kota Magelang. Dimas dilantik kembali karena telah menunjukkan peningkatan kinerja pada perusahaan daerah yang bergerak di bidang otomotif tersebut.

Sigit menegaskan, dirinya menaruh harapan besar agar peran direktur bisa mendatangkan keuntungan dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Dia juga menginginkan agar apa yang menjadi kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik.

‘’Tentunya sebagai nahkoda atau kapten yang memimpin perusahaan, visi dan misi harus jelas, punya target. Selain itu, para pejabat dan jajaran di bawahnya harus bisa nyengkuyung bersama. Jangan rutin-rutin saja,’’ tegasnya.

Khusus pengelolaan air minum,  wali kota menerangkan,  meskipun sistem pengelolaan air minum di Kota Magelang  dibangun sejak zaman Belanda dan saat ini tinggal meneruskan saja, namun kenyataannya mengelola air itu tidak sesederhana yang dibayangkan. Terlebih ada laporan estimasi kebocoran sudah mencapai hampir 50%.

Selain menyayangkan, Sigit juga meminta agar Dirut yang baru saja dilantik segera membereskan persoalan ini dengan berkoordinasi bersama Dewan Pengawas, Asisten 2 Sekda, Kabag Perekonomian serta pihak-pihak terkait.

‘’Pipanya makin hari makin tua, jangan diremehkan. Estimasi kebocoran sudah mencapai hampir 50%. Dirut jangan memikirkan hal ini sendiri. Koordinasikan dengan Dewan Pengawas, didampingi Asisten 2 dan Kabag Perekonomian. Lalu tenaga-tenaga muda profesional yang ada di PADM harus dikerahkan untuk terus merumuskan,’’ tegasnya.

Kepala Bagian Teknik PDAM Kota Magelang, Parjio membenarkan, terjadi kehilangan air yang dihitung dari jumlah air yang diproduksi dikurangi jumlah air yang terjual sebesar kurang lebih 50%. Hal ini disebabkan oleh faktor-faktor yang terdiri atas fisik dan non-fisik.

‘’Faktor nonfisik misalnya ketidakakuratan meter, adanya pencurian air yang dilakukan tidak lewat meter, dan masih banyak lainnya. Kemudian kalau faktor fisik adalah dari pipanya yang bocor dan tidak kelihatan. Karena kalau kelihatan, pasti langsung kita tangani,’’ terangnya.

Dia menambahkan, angka sebesar itu baru diketahui setelah terpasang meter induk di setiap sumber, dimana terdapat 7 buah meter induk yang terpasang di 5 sumber air di Kota Magelang. Saat ini pihak PDAM sedang menangani hal tersebut, bekerjasama dengan IUWASH SECO.

Penulis : prokompim/kotamgl

Editor   : Doddy Ardjono