blank
Manajer Persiku Sunarto. foto:dok/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Manajemen Persiku Kudus kembali meminta pencairan anggaran sebesar Rp 800 juta yang dialokasikan melalui APBD Perubahan 2020. Pasalnya, anggaran yang sudah diterima Persiku sebesar Rp 900 juta pada tahap pertama dan kedua, kini sudah hampir habis.

Padahal, saat ini kompetisi Liga 3 belum juga bergulir. Anggaran yang sudah dihabiskan tersebut diantaranya hanya dipergunakan untuk pembentukan tim.

“Sejak pembentukan tim hingga sekarang, total anggaran yang terserap sekitar Rp 800 juta dari total Rp 900 juta yang sudah kami terima,”kata Manajer Persiku, Sunarto, Jumat (23/10).

Menurut Sunarto, penyerapan anggaran tersebut digunakan untuk berbagai kebutuhan diantaranya gaji pemain, pelatih dan official,  konsumsi, mess hingga operasional latihan.

Apalagi, selama berlatih, tim Macan Muria juga beberapa kali melakukan pertandingan uji coba yang diantaranya harus dilakukan di luar kota.

“Jadi, anggaran yang sudah terserap memang digunakan untuk kebutuhan tim selama masa persiapan ini,”tandas Sunarto.

Atas kondisi tersebut, kata Sunarto, pihaknya kini tengah mengajukan pencairan anggaran yang sudah dialokasikan untuk Persiku dalam Perubahan APBD 2020. Diharapkan, anggaran tersebut bisa segera cair dan kembali digunakan untuk operasional tim dalam berlatih.

“Apalagi saat ini sisa anggaran yang ada sudah cukup mepet,”ujar Sunarto.

Kompetisi Belum Jelas

Sunarto juga menjamin kalau seluruh anggaran yang sudah dipergunakan akan dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya. Seperti ketentuan yang ada, laporan pertanggungjawaban akan disampaikan satu bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.

Sementara, disinggung mengenai kejelasan bergulirnya kompetisi Liga 3 Jawa Tengah, kata Sunarto memang belum ada pemberitahuan resmi dari Askab PSSI Jateng. Namun demikian, kata Sunarto, hal tersebut tidak kemudian membuat proses pembentukan tim kemudian berhenti.

“Meski belum jelas kapan kompetisinya, kami memutuskan persiapan tim tetap jalan. Karena bagaimanapun, kami harus menjalankan amanah sebagai manajer tim,”tandasnya.

Sunarto juga menyatakan, andaikan kompetisi batal bergulir, penggunaan anggaran tersebut juga tidak akan bermasalah. Manajemen akan mempertanggungjawabkan sesuai dengan apa yang sudah digunakan.

“Kami sudah konsultasi, tidak masalah jika memang kompetisi batal digulirkan. Yang penting pertanggungjawaban sesuai apa yang sudah dijalankan,”tandasnya.

Tm-Ab

blank