KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Dalang remaja dari Kebumen Ki Rido Widhiono, mampu menyabet prestasi terbaik sebagai Juara Dalang Remaja se Korwil Kedu. Remaja itu berhasil menampilkan lakon cerita Kumbokarno Gugur dengan sangat dramatik.
Lantaran penyajiannya yang memikat Ki Rido Widhiono berhasil memboyong tropi Penyaji Terbaik 1 pada Lomba Dalang Bocah dan Remaja se Korwil Kedu yang diselenggarakan oleh persatuan pedalangan Indonesia (Pepadi).
Lomba di masa pandemi Covid-19 itu dihelat dengan menerapkan protokol kesehatan di Gedung Kridha Bakti milik Ketua Umum Pepadi Kebumen Ki R Suman Sri Husodo Desa Jatiluhur Kecamatan, Karanganyar, Kebumen, Selasa (20/10) 2020. Diikuti oleh 8 dalang bocah dan 8 dalang remaja, yang merupakan utusan dari kabupaten/kota di wilayah Korwil Kedu.
Dari hasil penilaian 5 orang dewan juri yang berasal dari Kota Magelang, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Temanggung itu Ki Ridho, dalang remaja asal Desa Watulawang, Kecamatan Pejagoan itu berhasi menyisihkan 7 peserta lainnya.
Kegiatan tersebut selain untuk memupuk rasa cinta pada kesenian daerah bagi generasi muda juga diselenggarakan dalam rangka memilih empat penyaji terbaik untuk dalang bocah dan empat penyaji terbaik untuk dalang remaja. Selanjutnya akan maju pada lomba tingkat Provinsi Jawa Tengah mewakili Korwil Kedu, pada 29 Oktober 2020 mendatang.
Sedangkan dalang bocah dari Kebunen, Ki Nararya Damar Ruci Ardiansyah (9), siswa kelas 4 SD Plarangan, Karanganyar, meskipun juga tampil dengan penyajian cukup memukau dewan juri dan penonton, harus puas menggondol tropi Penyaji Terbaik 3.
Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (Disporawisata) Kebumen Azam Fatoni yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya kepada para dalang muda dan anak-anak yang ikut lomba. Pasalnya generasi muda sudah mulai banyak yang kurang menyukai kesenian daerah.
“Saya bangga karena ternyata generasi muda kita banyak yang masih mengenal bahkan mencintai seni budaya daerah Adi Lihung, Ini membanggakan,” ungkap Azam Fatoni.
Kegiatan tersebut disiarkan langsung Ratih TV Kebumen sehingga masyarakat bisa duduk di rumah tanpa perlu datang ke tempat kegiatan. Meskipun beberapa waktu lalu Bupati Kebumen Yazid Mahfudz telah mengizinkan pelaku seni melangsungkan kegiatannya di masa pandemi Covid-19.
Ketua Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kebumen, Pekik Sat Siswonirmolo yang ikut hadir menyaksikan lomba mengaku puas dan mongkok. Sebab generasi muda Kebumen masih bisa diandalkan untuk urusan cinta kesenian daerah. Dirinya sangat optimistis setelah melihat penampilan dalang bocah dan remaja dari Kebumen yang berhasil memukau juri.
“Melihat dari awal proses seleksi dan jumlah peserta lomba dalang bocah dan remaja di Kebumen, saya optimistis di Kebumèn memiliki banyak generasi muda yang mencintai seni budaya daerah khususnya wayang kulit,”ungkap Pekik dengan nada mantab.
Komper Wardopo