blank
Aplikasi perpustakaan digital Kabupaten Kudus. Foto:Ant/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Siang itu Mutiara nampak sibuk membuka gadgetnya. Setelah selesai belajar daring, bocah kelas VII SMP ini langsung membuka aplikasi perpustakaan digital yang telah diluncurkan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus.

Dari layar gadgetnya, Mutiara cukup antusias memilih sejumlah judul e book yang akan dibacanya. Sejurus, setelah berhasil menemukan buku yang diinginkannya, mata gadis tersebut langsung melahap baris demi baris kata-kata yang terpampang di layar.

Ya, perpustakaan digital memang inovasi terbaru dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpusda) Kudus. Aplikasi ini diciptakan untuk melayani  pengunjung perpustakaan untuk bisa membaca buku di manapun dan kapanpun.

Apalagi, pandemi Covid-19 tengah mewabah di semua daerah, tak terkecuali di Kota Kretek. Sehingga perlu adanya pembatasan aktifitas ketika berada di kerumunan.

“Di tengah pandemi ini, bukan alasan untuk tak membaca buku-buku perpustakaan,” ucap Kepala dinas Arpusda Kudus, Masyudi, Sabtu (19/10).

Perpustakaan digital yang bernama iKudus tersebut pun bisa diunduh baik untuk android maupun untuk windows. Koleksinya sendiri, mulai dari buku untuk tingkat pelajar SD hingga perguruan tinggi maupun ilmu pengetahuan umum.

Terlebih, selama pandemi ini, pihaknya memang belum melayani baca buku di tempat. Pihaknya, hanya melayani pengembalian buku dan peminjaman buku saja.

“Ini bisa memudahkan pembaca untuk mengakses buku-buku kami,” kata dia.

Melalui aplikasi tersebut, pihaknya berharap bisa turut membantu mencegah adanya kerumunan. Khususnya di kawasan Perpustakaan Kudus.

Serta tetap dapat mendorong tumbuhnya minat baca pada siswa. “Karena tidak perlu ke perpustakaan, cukup lewat smart phone saja,” jelasnya.

Masyudi menambahkan, dampak pandemitidak hanya berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi masyarakat Kudus. Melainkan minat baca masyarakat Kudus juga mulai menurun.

Untuk itulah, lanjut dia, masyarakat perlu didorong untuk terus membaca. “Dengan adanya aplikasi ini diharapkan minat baca bisa meningkat,” tandasnya.

Sementara Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kudus dokter Andini Aridewi meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap penularan virus corona.

“Tetap 3m harus terus dilakukan dan ditaati,” tambahnya.

3M sendiri, kata Andini, adalah mencuci tangan dengan sabun, memakai masker ketika berada di luar rumah, dan menjaga jarak minimal satu meter ketika berada di kerumunan.

“Jika bisa memang menghindari kerumunan,” kata dia.

Dengan begitu, lanjut dia, masyarakat bisa berperan serta untuk memutus mata rantai penularan virus corona. Para masyarakat sendiri, merupakan garda terdepan dalam memutus mata rantai penularan virus ini.

Tm-Ab