blank
Rektor Unisnu Jepara, Sa'dullah Assa'di

JEPARA (SUARABARU) – Rektor Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Jepara Dr. Sa’dullah Assa’idi, M.Ag mendorong  insan akademis, baik  mahasiswa  maupun dosen,   untuk lebih mengedepankan upaya rasionalitas dari pada emosionalitas dalam menyikapi UU Cipta Kerja.

“Kita tidak boleh terpancing dengan ajakan-ajakan yang melunturkan  ciri-ciri intelektualitas kampus. Turun kejalan atau demo bukanlah pilihan terbaik untuk mencari solusi” ujarnya.

Sa’dullah Ass’adi juga mengungkapkan, jika masih ada usulan atau merasa dirugikan terkait dengan undang-undang ini, lakukan melalui jalur hukum  Judical Review ke Mahkamah Konstitusi (MK), tentu dengan argumentasi yang rasional.

Dengan demikian kampus sebagai tempat berkumpulnya insan akademis dapat memberikan teladan demokrasi yang bermartabat. “Jika pola ini dapoat  dapat menjadi tradisi, maka Indonesia khususnya Jeparea  akan tenang dan damai tidak ada kerusuhannyang justru kontra produktif,” ungkapnya

Pernyataan Sa’dullah Assa’idi itu disampaikan Selasa 13/10-2020 di Polrtes Jepara saar berlangsung Rakor Forkopimda  menanggapi maraknya aksi penolakan terhadap Omnibus Law UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh dibeberapa daerah.

“Kami  memberikan apresiasi kepada Polres dan Kodim Jepara  yang telah melakukan pendekatan  dengan baik, hingga walaupun di Jepara ada juga penolakan,  tapi tidak sampai menimbulkan kerusuhan,” ujar Sa’dullah Assa’idi.

Mari jadikan Jepara sebagai daerah yang indah, damau, ramah, bijak, , bermartabat dan berwibawa, ajaknya kepada semua elemen masyarakat yang hadir pada Rakor Forkopimda..

Hadepe-ua