blank
Kampus Universitas Muria Kudus. foto:Dok/Suarabaru.id

KUDUS (SUARABARU.ID) – Bursa calon Rektor Universitas Muria Kudus (UMK) nampaknya mulai menghangat. Selain beberapa nama dari lingkungan civitas akademika UMK, sejumlah calon dari luar UMK juga banyak yang minat dengan mendaftar sebagai calon Rektor di kampus terbesar di wilayah Pantura Timur tersebut.

Kepastian banyaknya kandidat dari luar yang ikut mendaftar sebagaimana disampaikan Rektor UMK yang sekaligus panitia pemilihan, Suparnyo. Suparnyo yang SK nya akan habis pada 28 November mendatang, menyebut proses pendaftaran calon saat ini sudah mulai dilakukan.

“Proses pendaftaran sudah selesai. Ada banyak calon yang mendaftar baik dari dalam UMK sendiri maupun luar UMK,”tandas Suparnyo, Rabu (7/10).

Suparnyo yang tidak lagi mencalonkan diri karena sudah memimpin selama dua periode menyatakan, dari internal UMK, setidaknya ada tiga calon yang mendaftar. Sementara dari luar UMK, jumlah pendaftarnya lebih banyak.

“Untuk dari luar UMK, jumlahnya saya belum tahu persis karena saat ini masih proses verifikasi administrasi,”ujar Suparnyo.

Libatkan Tim Independen

Sementara, terkait tahapan pemilihan yang dilakukan, kata Suparnyo, sebelum dilakukan pemilihan, para kandidat calon tersebut juga akan menjalani asessment dari tim independen yang terdiri dari perwakilan senat universitas, perwakilan yayasan serta pihak ketiga.

Tim independen tersebut, kata Suparnyo didatangkan untuk menguji para kandidat dari berbagai aspek seperti soft skill, psikologi, maupun aspek lainnya.

Dari hasil tes asessment tersebut, tim independen akan menyerahkan lima nama kandidat yang akan diajukan ke Senat universitas. Baru setelah itu, Senat Universitas akan melakukan pemilihan untuk menentukan siapa Rektor yang akan memimpin UMK.

“Dari lima nama yang diajukan tersebut, baru Senat akan memilih,”tandasnya.

Disinggung target waktu pemilihan bisa dilakukan, kata Suparnyo, kemungkinan akan mundur dari jadwal yang semula. Bahkan, bisa jadi proses pemilihan baru akan dilakukan setelah November 2020.

“Karena ada proses penilaian dari tim independen ini yang membuat jadwal menjadi mundur,”ujar Suparnyo.

Mengenai figur Rektor yang diharapkan terpilih nanti, Suparnyo memberikan harapan agar siapapun yang terpilih bisa memimpin UMK jauh lebih baik.

Tm-Ab