TEGAL (SUARABARU.ID) – Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi, mengingatkan kepada Netizen (warga net) agar tidak menyebar informasi yang sifatnya meresahkan. Keterangan itu disampaikan Jumadi dalam dialog langsung di Radio Sebayu FM, Senin (28/9/2020).
Kepada netizen diminta untuk bijak menggunakan sosial media dengan tidak memperkeruh suasana termasuk membuat statement yang bersifat mengolok olok atau mem-‘bully’ pihak tertentu utamanya penyelenggaraan konser dangdut di Tegal Selatan beberapa waktu lalu.
“Mohon kepada netizen jangan sampai menyebar informasi tidak berdasar atau hoax yang berpotensi membuat publik resah takut cemas,” kata Jumadi.
Seperti kasus di Tegal Selatan, Pemkot Tegal kata Jumadi saat ini telah mengambil langkah cepat pasca kejadian tersebut, tracing serta swab massal langsung dilakukan kepada ratusan orang di wilayah Tegal Selatan memastikan kondisi kesehatan baik, penyelenggara maupun pihak lain yang terkait. Saat ini juga sesuai arahan Gubenur Jawa Tengah beserta Forkompinda, Pemkot Tegal diminta untuk tidak kompromi dengan kerumunan.
“Hajatan boleh, namun yang tidak boleh kerumunan ada hiburannya, lebih baik hajatan perkawinan misalnya dapat dibatasi cukup ijab qobul saja. Harap masyarakat patuh karena pandemi belum berakhir, kita jangan ngeyel,” ungkap Jumadi.
Jumadi menambahkan, bahwa langkah Pemkot Tegal yang selama ini dinilai menjadi salah satu terbaik di Jawa Tengah dan Indonesia terbukti mendapatkan apresiasi oleh Pemerintah Pusat dengan memberikan Dana Insentif Daerah sebesar Rp 14 Miliar guna peningkatan perekonomian serta pengananan Covid-19 harapannya tidak dirusak oleh statemen yang tidak berdasar oleh para warga net.
Untuk itu, Pemkot bahkan sedang mendata 29.000 Kepala Keluarga. “Saat ini baru terdata sekitar 26.000 Kepala Keluarga, yang kemarin belum mendapatkan bantuan laporkan ke Pak RT, Pak RW, Pak Lurah,” pungkas Jumadi.
Nino Moebi