blank
DIKEMBANGKAN : Pesawat King Air 200 GT, Sabtu (11/1/2020), mendarat perdana dengan mulus dan lancar di eks Lapter Ngloram yang kini dikembangkan menjada Banndara Cepu-Blora. Foto : SB/Wahono

BLORA (SUARABARU.ID) – Progres revitalisasi Bandara Cepu di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah,  terus bergerak maju. Proyeksi saat ini adalah pembangunan dan pembebasan lahan tahap II seluas 2,9 hektar.

Sebelumnya pada tahap I, telah dibebaskan lahan tambahan seluas 3,2 hektar, dan kini telah dilakukan persiapan pelaksanaan pengadaan tanah  tahap II (seluas 2,9 hektar, Red) yang ditarget beres pada awal 2021 mendatang.

“Sekarang sudah kami awali, agar Januari-Februari 2021 beres,” tandas Kepala Bidang Jaringan Transportasi dan Perkerataapian Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Agung Pramono, di Cepu, Selasa (29/9/2020).

Menurut Pramono, anggaran pengadaan tanah tahap II digelontor dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah sebesar Rp 20 miliar, yakni  pembebasan lahan  untuk akses jalan masuk Bandara Ngloram.

Selain untuk akses jalan masuk, pembebasan lahan itu untuk tempat parkir, unit kerja Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKPPK) serta  pendirian gedung gedung perkantoran.

Untuk tahap II ini, lanjut Pramono, terdapat 38 bidang tanah yang segera akan dibebaskan, 31 bidang tanah di Desa Kapuan dan tujuh bidang tanah di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu.

“Kami akan libatkan tim appraisal, dan semua harus sesuai aturan yang berlaku,” terang Kepala Bidang Jaringan Transportasi dan Perkerataapian Perkerataapian Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah.

Ada Tanah Bengkok

blank
DIKEMBANGKAN : Pesawat King Air 200 GT, Sabtu (11/1/2020), mendarat perdana dengan mulus dan lancar  di eks Lapter Ngloram yang kini dikembangkan menjada Banndara Cepu-Blora. Foto : SB/Wahono

Sementara itu Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara kelas III Dewadaru Karimunjawa, Ariadi Widiawan, pejabat yang diantaranya membawahi Bandara Ngloram, menjelaskan proses pembebasan dimulai saat ini sehingga tahun depan tinggal pembayaran.

 

“Pimpinan kami minta memulai proses tahun ini, awal tahun depan tinggal pembayarannya,” kata Ariadi.

Haryono, Kades Kapuan, Kecamatan Cepu, menjelaskan dari 31 bidang tanah yang akan dibebaskan tersebut, sebagian ada tanah bengkok Jogoboyo yang luasnya  3.000 meter, sehingga nantinya akan ditukar guling.

Kades Ngloram, Beny Diro S, menambahkan di wilayah desanya  juga ada tanah kas desa bengkok ketua rukun tetangga (RT) seluas 200 meter yang juga terkena pembebasan tanah untuk pembangunan Bandara Ngloram.

“Dalam progres ini, kami sudah ada sosialisasi kepada warga terkait pembebasan tanah,” kata Beny Diro.

Perlu deketahui, saat ini pembangunan Bandara Ngloram untuk landasan pacu (runway) mencapai 60 persen, apron 90 persen dan sudah diverifikasi. Sedangkan terminal pemberangkatan dari 25 persen baru mencapai 8 persen.

Lantaran pembangunan Bandara Cepu ini bersifat multiyears (sistem tahun jamak), sehingga pembangunan terminal pemberangkatan dan fasilitas lainnya akan dilanjutkan tahun depan.

Diberitakan sebelumnya, uji coba runway Bandara Blora untuk pendaratan perdana pesawat King Air seri 200GT milik Kementerian Perhubungan, Sabtu (11/1/2020) sore, berlangsung mulus, aman dan lancar.

Pendaratan  King Air di bandara berlokasi sekitar 3,2 kilometer dari kota mintak Cepu yang sempat mangkrak hampir 34 tahun, adalah dalam rangkaian uji coba setelah selesai revitalisasi (pembangunan untuk pengaktifan kembali) runway tahap pertama.

Wahono-Wahyu