CILACAP (SUARABARU.ID)– Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Cilacap, berjalan sesuai dengan target sehingga diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi. Hal itu seperti yang disampaikan Sekretaris Daerah Cilacap, Farid Ma’ruf.
”Semua sudah sesuai dengan target. Dan realisasinya itu sudah lebih dari 50 persen,” kata Farid dalam keterangannya, Senin (28/9/2020).
Kendati demikian, dia mengakui ada beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) yang belum mencapi 50 persen, dalam merealisasikan APBD. Salah satunya Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Dinperkimta).
BACA JUGA : Protokol Kesehatan Harus Dimulai dari Keluarga
Menurut dia, beberapa kegiatan yang belum tercapai oleh Dinperkimta, di antaranya pembuatan drainase.
”Kemarin sudah dipanggil untuk dilakukan evaluasi, agar lebih dipercepat lagi prosesnya, dalam rangka mendorong peningkatan perekonomian. Mudah-mudahan SPK (Surat Perintah Kerja) segera turun,” ujarnya.
Dia mengimbau, pembangunan drainase itu melibatkan masyarakat sekitar, melalui program padat karya. Sehingga dapat mempercepat pemulihan ekonomi.
Selesai Semua
Lebih lanjut Farid mengharapkan, realisasi APBD Kabupaten Cilacap dapat tercapai seluruhnya hingga akhir tahun 2020. ”Mudah-mudahan nanti bulan November sudah selesai. Paling lambat awal Desember, minggu pertama sudah selesai semua,” tegasnya.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo pada rapat pengarahan kepada para gubernur di Istana Bogor, Selasa (1/9/2020) lalu, meminta para kepala daerah mempercepat realisasi belanja APBD provinsi dan kabupaten dan kota, terutama yang berkaitan dengan belanja barang, belanja modal, dan bantuan sosial.
Presiden mengingatkan, di kuartal III 2020 ini, adalah momentum untuk mempercepat pemulihan ekonomi. Para kepala daerah harus bekerja ekstra keras untuk mengakselerasi penyerapan anggaran, sebagai stimulus untuk menggerakkan konsumsi domestik.
Kepala Negara juga mewanti-wanti risiko terjadinya resesi ekonomi di kuartal III 2020 ini, jika laju ekonomi masih mengalami kontraksi seperti halnya di kuartal II 2020, yang tumbuh minus 5,3 persen.
Ant-Riyan