WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Anggota Komisi E (Bidang Kesejahteraan Rakyat) DPRD Jawa Tengah Akhmad Fadlun SY, Jumat (25/9), melakukan kunjungan kerja ke Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD) Wonosobo.
Di Kantor Dinsos PMD, anggota FKB dari Dapil IX (Wonosobo, Temanggung dan Purworejo) itu, diterima Sekretaris Dinsos PMD Retno Eko Syafariati Nugraheni, Kepala Bidang Sosial Sumarno dan Pendamping Keluarga Harapan (PKH).
Sekretaris Dinsos PMD Wonosobo Eko Retno Syafariati Nugraheni memastikan penyaluran bantuan sosial sudah berjalan dengan baik dan lancar. Kendala tehnis yang ada di lapangan juga dapat diatasi tanpa menemui masalah yang berarti.
“Masalah data warga miskin yang menerima bantuan sosial memang sempat menimbulkan protes di sana-sini karena memang ada warga yang belum tercover seluruhnya. Karena masalah pendataan warga miskin ada di Kemensos RI dan Pemprov Jayeng,” katanya.
Akhmad Fadlun SY, yang akrab disapa Gus Fadlun, mengatakan kunjungan kerja ke Dinsos PMD Wonosobo dalam rangka untuk memantau dan melalukan evaluasi terhadap penyaluran bantuan sosial ke masyarakat yang telah digulirkan selama pandemi Covid-19.
Diberikan Merata
“Sebagai wakil rakyat yang sering terjun ke bawah, saya sering disambati warga yang tidak memperoleh manfaat bantuan sosial. Karena memang belum semua warga miskin tercover bantuan sosial dari pemerintah,” katanya.
Pihaknya berharap ke depan, bantuan sosial bisa diberikan secara merata. Pendataan warga yang akan menerima manfaat bansos harus valid dan lebih rapi. Pemerintah harus mencari formula yang tepat sehingga tidak ada warga miskin yang tak terdata.
Kepala Bidang Sosial Dinsos PMD Wonosobo, Sumarno menambahkan ada banyak bantuan sosial yang diberikan pemerintah pada warga kurang mampu dan terdampak pandemi global Covid-19. Semua bansos sudah diberikan sesuai target waktu dan sasaran.
“Bantuan tersebut meliputi BPNT, BST, PHK, BLT Dana Desa, JPS Provinsi, JPS Kabupaten, BSB dan BST-BPNT. Satu warga penerima manfaat bansos, hanya dapat satu jenis bantuan. Tidak diperkenankan satu orang mendapat dobel-dobel bantuan,” terangnya.
Gus Fadlun juga sempat meninjau selter (tempat penampungan sementara) bagi penyandang gangguan jiwa dan orang terlantar. Saat ini selter yang berada di belakang Kantor Dinsos PMD dinilai masih kurang layak. Karena baru ada dua ruang yang sangat terbatas.
Muharno Zarka-Wahyu