blank
Wali Kota Sigit Widyonindito bertemu toga dan toma dan Pendapa Pengabdian Senin (19/4), (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Sigit Widyonindito  mengundang tokoh agama (toga) dan tokoh masyarakat (tomas) se Kota Magelang  silaturahmi di Pendapa Pengabdian, enin (14/9).

Pada kegiatan itu dia meminta  toga dan tomas ikut andil dalam pencegahan penyebaran Virus Corona atau Covid-19. Hal itu menyusul kasus Covid-19 di kota ini melonjak beberapa waktu terakhir.

Sigit menilai toga dan tomas memiliki peran strategis mengajak dan mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan. Tidak hanya tokoh agama Islam, tapi juga tokoh agama lainnya di Kota Magelang.

‘’Saya hadirkan seluruh para ulama, para ustadz, ustadzah dan penyuluh agama. Saya anggap penting dan strategis dalam rangka memberi edukasi tentang protokol kesehatan kepada umatnya atau masyarakat,’’ terangnya.

Menurutnya, pemerintah selama ini serius total menangani Covid-19, dari sektor kesehatan, ekonomi, sosial termasuk agama. Untuk itu dibutuhkan pemahaman yang sama guna menekan angka penyebaran virus ini.

‘’Kalau program dan edukasi bagus, tapi kalau umat/masyarakat tidak diajak ya bisa tambah terus kasusnya. Kita harus punya gerakan dan pemahaman yang sama menghadapi Covid-19,’’ pintanya.

Sigit mencontohkan, dalam agama Islam diperbolehkan shalat berjamaah di masjid, tetapi diminta memakai masker dan jaga jarak. Ini berlaku juga umat kristiani dan agama lainnya ketika beribadah di tempat ibadah masing-masing.

Selain itu, Sigit menegaskan, untuk sementara masyarakat tidak perlu menerima tamu menginap terutama yang datang dari daerah zona merah.

Pada acara itu wali kota juga mengingatkan masyarakat menjaga kondusivitas Kota Magelang menjelang Pilkada pada 9 Desember 2020.

Sigit yakin masyarakat sudah mampu berpikir cerdas. Yakni  menyalurkan hal politiknya namun tetap menjaga Kota Magelang tetap sejuk dan damai.

‘’Kita harus cerdas, pada Pilkada nanti masyarakat harus memilih, namun jaga Kota Magelang tetap kondusuif. Berdemokrasi yang baik, saling menghormati,’’ tegasnya.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Magelang Hadi Sutopo menerangkan, kegiatan ini dilaksanakan karena ada dua hal yang mendasari. Pertama, terkait kasus Covid-19 di Kota Magelang yang masih tinggi bahkan merata di seluruh kelurahan.

‘’Beberapa pekan terakhir kasus meningkat jadi perlu dukungan seluruh elemen masyarakat, utamanya alim ulama yang menjadi panutan di masyarakat, untuk membantu penanganan Covid-19,’’ ujarnya..

Kedua, lanjut Hadi, terkait perhelatan pesta demokrasi yang akan digelar akhir tahun ini. Pihaknya berharap toga dan tomas membantu mensosialisasikan tentang demokrasi yang sejuk dan damai.

‘’Diharapkan Kota Magelang kondusif. Untuk itu sangat dibutuhkan bantuan partisipasi alim ulama dan tokoh agama lainnya agar wilayah ini sejuk, membantu sosialisai umat/warga untuk menyalurkan hak pilihnya dan Pilkada berjalan lancar,’’  katanya.

 

Penulis :  pro/kotamgl

Editor   : Doddy Ardjono