blank
Lokasi semburan gas akhirnya dipasangi pipa dan dibakar agar tidak meracuni lingkungan. Foto : hana eswe.

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Semburan gas yang terjadi di Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo pada Sabtu (13/9/2020) kemarin, akhirnya dihentikan pihak desa.  Pasalnya, semburan yang terjadi pada sumur bor tersebut dikhawatirkan dapat meracuni warga di sekitarnya. Karena itu, pihak desa memutuskan untuk melakukan pembakaran.

“Hal ini kami lakukan sebagai langkah antisipasi agar tidak meracuni warga yang ada di sekitarnya. Warga khawatir jika pengeboran masih terus dilakukan akan membahayakan lingkungan, karena gas yang keluar dari hasil pengeboran tersebut,” kata Ismail, Kepala Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo.

Baca juga  Semburan Gas di Tanggungharjo Dibakar; Dikhawatirkan Racuni Warga

Dikatakan Ismail, setelah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Grobogan dan Dinas ESDM Jawa Tengah, sumur yang mengeluarkan gas tersebut dipasangi pipa dan dibakar. Pemasangan pipa dan pembakaran gas tersebut bertujuan agar gas yang keluar dari dalam bumi hasil pengeboran tersebut tidak meracuni lingkungan.

blank
Di atas lahan bekas galian bor tersebut dipasangi gariss polisi. Foto : Hana Eswe.

Kecewa

Sementara itu, pemilik lahan, Ika Arisanti, menuturkan kekecewaannya. Menurut dia, pengeboran sumur ini dilakukan guna mencari sumber mata air karena saat musim kemarau ini, dirinya merasa kesulitan air bersih.

“Tentunya kecewa karena gagal mencari sumber mata air. Tujuannya membuat sumur bor ini untuk mencari air bersih. Saat ini belum melanjutkan lagi di sumber lainnya karena khawatir akan muncul gas di lokasi lain,” ujar Ika.

Selama proses pembakaran tersebut, banyak warga yang datang untuk melihat kebenaran adanya pengeboran sumur yang mengeluarkan semburan gas. Salah satunya, Yuni. Ia datang untuk melihat sesuatu yang terjadi di lahan milik Ika tersebut.

“Dapat informasi dari media sosial, terus karena jaraknya dekat, saya datang ke sini. Dan kalau dibakar, saya tidak tahu alasannya. Tetapi tadi ada yang bilang agar semburannya hilang,” kata Yuni.

Hana Eswe-trs