KULON PROGO, (SUARABARU.ID) – Pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, selama 24 jam bertambah 10 kasus baru sehingga total menjadi 104 kasus.
Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Jumat, mengatakan penambahan 10 pasien baru, yakni laki-laki umur 46 tahun (KP-95) warga Kecamatan/Kapanewon Lendah memiliki perjalanan dari Kendari, perempuan (KP-97) warga Wates, dan laki-laki (KP-98) warga Wates yang ketiganya menjalani isolasi mandiri.
Selanjutnya, laki-laki (KP-99) warga Kalibawang dirawat di RSUD Sleman, perempuan (KP-100) warga Kokap memiliki kontak dengan KP-93 diisolasi di Rumah Singgah Teratai, laki-laki (KP-101) warga Kokap memiliki kontak dengan KP-93 diisolasi di Rumah Singgah Teratai, perempuan 102 warga Kokap memiliki kontak dengan KP-93 diisolasi di Rumah Singgah Teratai.
Kemudian, perempuan umur 41 tahun warga (KP-103) Temon memiliki kontak dengan suami dari Jakarta dirawat di Bethesda, dan laki-laki umur 52 tahun (KP-104) warga Wates memiliki riwayat perjalanan dari Cikarang.
“Penambahan 10 kasus baru ini rekor dari penambahan kasus harian di Kulon Progo,” kata Baning Rahayuti.
Selain itu, lanjut Baning, ada tujuh pasien konfirmasi yang sembuh yakni KP-39 warga Nanggulan, KP-48 warga Sentolo, KP-51 warga Lendah, KP-55 warga Sentolo, KP-77 warga Lendah, KP-80 warga Pengasih, dan KP-85 warga Temon.
Ia mengatakan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo total suspek sebanyak 2.112 kasus dengan rincian lima probable (kelimanya meninggal dunia), 104 konformasi, dan 2003 discarded.
“Dari 104 pasien konfirmasi positif ini dengan rincian 15 pasien isolasi rumah sakit, 27 pasien isolasi mandiri, 59 sembuh dan tiga meninggal dunia,” katanya.
Baning mengatakan dua rumah sakit rujukan yang ditunjuk yakni RSUD Wates dan RSUD Nyi Ageng Serang dalam kondisi penuh. Di sana digunakan untuk merawat pasien konfirmasi dan kasus suspek.
“RSUD Wates dengan kapasitas 16 pasien sudah penuh, kemudian RSUD NAS kapasitas empat pasien juga penuh. Semua diisi pasien konfirmasi,” katanya.
Selanjutnya, Rumah Singgah Teratai yang merawat 16 pasien konfirmasi, hari ini ada pasien yang sembuh. Dinkes Kulon Progo akan memilih warga yang konfirmasi namun kondisi rumah tidak layak untuk menjadi tempat lokasi isolasi mandiri akan dipindahkan ke Rumah Singgah Teratai.
“Kami masih berproses menggunakan Rumah Singgah Teratai lantai II agar dapat digunakan untuk pasien konformasi positif,” katanya.
Ant-Wahyu