blank
Sukarelawan PMI Kebumen terus menyemprotkan desinfektan di pasar tradisional untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.(Foto:SB/Ist)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Tiga orang pasien dalam pengawasan (PDP) di Kabupaten Kebumen yang sempat dinyatakan meninggal tanpa hasil lab, telah keluar hasil swab. Ketiga PDP atas nama SUD (53) perempuan, SOL  (54) laki-laki, dan SR (67) perempuan itu terkonfirmasi positif Covid-19.

Koordinator Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kebumen Cokroaminoto dalam rilis pada Selasa (25/8) dan diterima Rabu pagi (26/8) mengungkapkan, jumlah PDP tercatat 336 orang.

Rinciannya, 28 orang PDP meninggal tanpa hasil lab, sedangkan PDP yang masih dalam pengawasan  sebanyak  12 orang.  54 orang telah selesai pengawasan, 242 orang dengan hasil lab negatif.

Mengenai ketiga kasus PDP atas nama SUD, SOL dan SR, Cokroaminoto mengakui ,sebelumnya telah dicatat sebagai PDP meninggal tanpa hasil lab. Hal ini dimungkinkan karena adanya keterlambatan diterimanya hasil dari laboratorium pemeriksa.

Dengan demikian hingga saat ini pasien positif Covid-19 di Kebumen berjumlah  176 orang, 5 orang meninggal dunia, 20 orang dalam isolasi, dan 151orang telah sembuh. Sedangkan orang dalam pemantauan (ODP )t ercatat 3.460 orang, 3.452 orang diantaranya telah selesai pemantauan, 8 orang masih dalam pemantauan. Jumlah pendatang  di Kabupaten Kebumen tercatat  77.643 orang.

Menyinggung hasil pemeriksaan Rapid Test dan PCR swab test, Cokroaminoto memaparkan, hingga saat ini penduduk di Kabupaten Kebumen yang telah menjalani pemeriksaan menggunakan rapid test massal sebanyak 35.107 orang (2,7%) dari jumlah penduduk.

“Jumlah tersebut sudah cukup memadai, jika dibandingkan di beberapa negara yang melakukan pemeriksaan yang sama, angkanya berkisar 2,5%-3% dari jumlah penduduk,”ungkap Cokroaminoto.

Menurut dia, penduduk yang dilakukan pemeriksaan menggunakan PCR hingga saat ini sebanyak 2.639 orang dari jumlah penduduk (0,2 %). Jumlah tersebut sudah memenuhi target pemeriksaan, jika dibandingkan dengan 0,1% dari jumlah penduduk menurut standar WHO.

Komper Wardopo