KUDUS (SUARABARU.ID) – Kelambu (luwur) yang biasa membungkus makam Sunan Kudus, sejak 1 Muharam 1442 H atau bertepatan dengan Kamis (20/8) silam dilepas. Pelepasan luwur tersebut merupakan rangkaian dari prosesi buka luwur makam Kanjeng Sunan Kudus.
Dilepasnya luwur makam Sunan Kudus, hanya terjadi setahun sekali. Hal ini menjadi kesempatan cukup berharga bagi peziarah atau masyarakat yang ingin tahu secara langsung cungkup hingga bentuk makam tokoh penyebar agama di Kota Kretek tersebut.
Ya, jika biasanya cungkup makam ditutupi kelambu, saat ini cungkup tersebut benar-benar terbuka. Dinding cungkup yang berbentuk kubus tersebut, terbuat dari bebatuan kapur dengan ukiran dan ornamen yang cukup indah.
Ornamen berbentuk bunga tersebut juga memiliki lubang angin. Sehingga, dari lubang tersebut peziarah yang berada di dekat cungkup bisa melihat langsung makan Sunan Kudus yang biasanya tertutup kelambu.
“Alhamdulillah, bisa melihat langsung cungkup dan makam Sunan Kudus lebih jelas. Jadi, pas ziarah bisa seakan lebih dekat dengan Kanjeng Sunan. Sebab, kalau berziarah di hari-hari biasa cungkup makam tertutup kelambu,” kata , seorang peziarah dari Madura, Jumat (6/9).
Ya, pelepasan luwur makam Sunan Kudus merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Buka Luwur Kangjeng Sunan Kudus 1442 H/2020. Pelepasan dilakukan sejak di setiap tanggal 1 Muharam.
Pelepasan Luwur diawali dengan ziarah di makam Kangjeng Sunan Kudus merupakan awal prosesi dari tradisi Buka Luwur. Semua luwur yang menutup seluruh ruang utama makam Sunan Kudusmulai dari penutup nisan, jirat, ranjam, dan fitrage yang dilepas untuk diganti baru. Selain melepas luwur, juga dilakukan pembersihan di semua bagian makam.
Luwur yang dilepas tersebut telah terpasang selama satu tahun sejak buka luwur tahun lalu kemudian dibawa ke pendapa Tajug untuk diurai dan dirapikan secara bersama-sama oleh panitia dan perewang.
Pemasangan Luwur baru
Luwur-luwur yang dilepas sebelumnya menjadi penutup area makam dengan berbagai bentuk, yaitu melati, unthuk banyu, kompol, dan wiru. Kesemuanya diurai kembali menjadi lembaran kain untuk dirapikan dan disimpan hingga tanggal 9 Muharram nanti.
”Semua kain luwur nanti kan dipotong dengan ukuran kurang lebih 105cm x 50cm untuk dibagikan sebagai suvenir untuk tamu-tamu khusus dan tidak diperjualbelikan,” kata Panitia Buka Luwur Sunan Kudus, Muh Kharis
Sebagai pengganti, panitia akan membuat luwur baru dan akan dipasang pada puncak perayaan Buka Luwur pada 10 Muharram mendatang.
Hanya sayangnya, tahun ini prosesi Buka Luwur bakal dilakukan secara sederhana menyusul pandemi Covid-19.
Tak terkecuali dengan tradisi pembagian nasi jangkrik yang juga digelar saat pemasangan luwur, nampaknya akan ditiadakan.”Brekat nasi jangkrik nanti akan diantar langsung ke rumah-rumah, tidak dibagikan secara langsung seperti biasanya,”tambah Kharis.
Tm-Ab