blank
Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Fadlan Muzakki (kiri) berswafoto bersama politikus PDIP Budiman Sudjatmiko (dua kiri) dan pengamat politik UI Rocky Gerung serta para pelajar Indonesia di kampus Tianjin University, Kota Tianjin, China, Minggu (19/5/2019). Budiman dan Rocky menjadi pembicara dalam Simposium PPI Kawasan Asia-Oseania. Antara

JAKARTA (SUARABARU.ID) – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) se-Dunia tetap menggelar Simposium Internasional ke-12 di tengah pandemi global COVID-19.

Namun kegiatan yang berlangsung pada 15-30 Agustus 2020 digelar secara daring dengan menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajir Efendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, dan Wakil Duta Besar RI untuk China Dino R Kusnadi.

“Kami mengajak peserta yang hadir pada simposium untuk meningkatkan koordinasi dan gotong-royong dalam menghadapi pandemi ini,” kata Koordinator PPI Dunia Fadlan Muzakki kepada ANTARA, Selasa.

PPI Tiongkok memang ditunjuk sebagai tuan rumah penyelenggaraan Simposium Internasional ke-12 pada 2020 setelah berhasil menggelar Simposium Asia-Oseania di Kota Tianjin pada 2019 dengan menghadirkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris Komisaris Jenderal Polisi Suhardi Alius, Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun, Budiman Sujatmiko, dan Rocky Gerung.

Menurut rencana, Simposium Internasional tahun ini bakal digelar di Guangzhou, Ibu Kota Provinsi Guangdong, sekaligus kota dagang terbesar di China yang dekat dengan Makau dan Hong Kong.

Namun untuk menyesuaikan situasi pandemi, maka simposium tahun ini digelar secara virtual.

“Pelaksanaan simposium kali ini menjadi momentum bersejarah bagi kita semua karena pertama kalinya simposium ini diadakan secara online,” kata Ketua PPI Tiongkok Nikkolai Ali Akbar.

Sementara Wakil Dubes Dino menyampaikan bahwa kerja sama dengan bangsa lain sangat dibutuhkan dalam menghadapi pandemi ini.

“Kami juga perlu mengajak anggota PPI dari berbagai negara agar turut berkontribusi mewujudkan Indonesia yang maju, berdaulat, dan berpengaruh pada tatanan global,” ujarnya.

Ant/Muha