SEMARANG (SUARABARU.ID) -Patriot Garuda Nusantara (PGN) Jawa Tengah, mengecam keras tindakan pengeroyokan dan penganiayaan yang terjadi di Kota Surakarta (Solo Raya) yang dialami oleh Habib Umar Assegaf dan keluarganya di acara Midodareni (doa di malam sebelum akad nikah) yang digelar, di Jl. Cempaka No. 81 Kp. Mertodranan Rt 1/1 Kel/Kec. Pasar Kliwon Kota Surakarta, pada Sabtu malam (8/8/2020) lalu.
Selain mengecam, PGN juga mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap tindakan radikalisme yang terjadi. Sebab hal tersebut merupakan upaya melecehkan aparat negara di tengah pendemi Covid 19.
“Kami sebagai patriot bangsa mengecam tindakan tersebut. Dan kami mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas terhadap pelaku pengeroyokan untuk segera ditangkap. Jika perlu ditembak ditempat jika tidak kooperarif, karena hal itu merupakan tindakan premanisme,” tegas Gus Mustofa, Panglima PGN Jawa Tengah di Markas Komando, Pondok Pesantren Sokotunggal, Sendangguwo, Semarang. (10/8/2020).
Saat ini, lanjut Panglima PGN, pihaknya akan selalu siap mendukung tugas~tugas aparat penegak hukum (TNI~Polri) dalam menindak dan menghabiskan kelompok~kelompok radikal, para pelaku premanisme yang melakukan pengeroyokan dan penganiayaan tersebut.
“Jika perlu, pasukan PGN akan ikut turun bertindak sendiri dengan tosan aji, jika aparat penegak hukum tidak bisa bertindak tegas, menangkap dan membasmi kelompok radikal yang bertindak premanisme,” tandas Panglima PGN Jawa Tengah sembari mengeluarkan sebilah keris, didampingi oleh Bagus S., Ketua PGN Jateng mengakhiri pernyataannya.
Absa-Smg