BLORA (SUARABARU.ID) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menemukan sepuluh kasus baru Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), sehingga total warga kabupaten penghasil kayu yang terpapar virus corona tercatat sebanyak 163 orang.
Adapun 10 kasus baru tersebut, menurut pejabat pelaksana tugas (Plt) Dinkes setepat, Lilik Hernanto, Senin (10/8/2020), tersebar di Kecamatan Cepu (tiga orang), Blora (tiga orang), Ngawen (dua orang), Kunduran (satu orang) dan di Tunjungan (satu orang).
“Sejauh ini, kasus covid-19 di Blora secara Lab-Swab polymerase chain reaction (PCR) di Blora sebanyak 163 kasus,” beber Lilik Hernanto di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19.
Dari jumlah warga Blora terpapar virus corona (163 kasus, red), angka sembuhnya sebanyak 119 kasus atau prosentase sembuh 73 persen, bahkan semuanya telah dinyatakan sehat kembali.
Dijelaskan Lilik Hernanto, warga yang sembuh dari covid-19 dalam empat hari terakhir 16 orang (kasus), namun ada tambahan satu lagi warga terpapar virus corona meninggal, sehingga totalnya ada 10 orang meninggal (6,13 persen).
Puskesmas Kunduran Ditutup
Masih menurut Plt Kepala Dinkes Blora, sementara ini kasus positif yang masih dirawat di rumah sakit masih ada tiga pasien, dan 31 pasien lainnya melakukan isolasi mandiri di rumah, karena semuanya tanpa disertai gejala.
“Dalam empat hari terakhir hasil pemeriksaan Lab-Swab keluar 24 lagi, sehingga totalnya sudah ada 1.319 pemeriksaan swab,” terang Lilik Hernanto.
Secara terbuak didbeber Lili, bahwa dari 10 pasien covid-19 baru pada kurun empat hari terakhir, lima orang diantaranya merupakan petugas medis dari Puskesmas Kunduran.
“Kami langsung melakukan langkah cepat dengan sterilisasi menutup operasional Puskemas Kunduran, yakni sejak Sabtu (8/8/2020) hingga 10 hari kedepan,” jelas Lilik.
Plt Kepala Dinkes Blora menamabhkan, pasien yang akan periksa ke Puskesmas Kunduran, sementara ini dialihkan ke Puskesmas terdekat seperti Puskesmas Sonokidul, Puskesmas Ngawen, dan sekitarnya.
“Mohon doanya semoga kawan dan suadara kita yang sakit terpapar virus corona, bisa segera sembuh,” harap Lilik.
Maka jika melihat data kasus baru, menurut Lilik Hernanto, ini menandakan bahwa potensi penularan covid-19 di Blora masih ada, sehingga masyarakat dimita untuk terus patuh pada protokol kesehatan.
Lilik Hernanto juga juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Blora, berharap bagi masyarakat yang saudaranya, kerabat atau tetangganya sakit, diminta tidak dijauhi dan tetap disupport agar bisa segera sembuh.
Wahono-Wahyu