blank
Seorang buruh memakai masker saat melakukan pekerjaannya di pabrik Ngoc Nu yang membuat selimut, bantal dan kasur untuk pasar lokal setelah pemerintah melonggarkan penguncian secara nasional akibat wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Hanoi, Vietnam, Senin (1/6/2020). Antara

HANOI (SUARABARU.ID) – Vietnam memberlakukan kembali aturan pembatasan sosial di Kota Da Nang, Minggu, setelah otoritas setempat melaporkan empat kasus penularan COVID-19 lokal dalam dua hari terakhir.

Kasus COVID-19 dari dalam negeri kembali ditemukan untuk pertama kalinya sejak pemerintah setempat mengumumkan tidak ada penularan lokal selama lebih dari tiga bulan.

Vietnam kembali siaga setelah pemerintah pada Sabtu kembali mengonfirmasi kasus positif yang ditemukan dari penularan komunitas. Otoritas setempat terakhir kali mengumumkan kasus penularan lokal pada April 2020. Sementara, kasus lainnya dikonfirmasi, Minggu.

Dua kasus itu ditemukan di Da Nang, salah satu destinasi wisata di Vietnam.

Dua kasus baru itu ditemukan pada seorang pria berusia 17 tahun di Provinsi Quang Ngai dan seorang perempuan berusia 71 tahun di Da Nang, kata otoritas kesehatan setempat, Minggu.

Dengan demikian, jumlah pasien positif COVID-19 di Vietnam sebanyak 402 orang.

Kebijakan pembatasan sosial di Da Nang akan segera berlaku sampai jangka waktu yang belum ditentukan, demikian informasi dari pemerintah lewat laman resminya.

Da Nang akan berhenti menerima turis asing selama 14 hari dan seluruh kegiatan keagamaan, olahraga, dan kebudayaan juga akan dihentikan sementara.

Pemeirntah juga mewajibkan penggunaan masker di Kota Da Nang dan melarang lebih dari 30 orang berkumpul di ruang-ruang publik, terang pemerintah.

Penemuan kasus baru menyebabkan pemerintah kian keras menindak imigran ilegal. Padahal belum lama ini, Vietnam tengah berupaya menghidupkan kembali aktivitas perekonomian dan membuka kembali penerbangan komersial internasional.

Media resmi pemerintah memberitakan puluhan migran dari China berada di Da Nang dalam beberapa hari terakhir.

Namun, berkat kebijakan karantina yang ketat dan program pemeriksaan massal, Vietnam dapat menekan jumlah pasien positif dan mencegah adanya korban jiwa akibat COVID-19.

Ant/Muha