blank
Keterangan Foto : Bupati Wonosobo Eko Purnomo beserta istri mengenakan baju adat Wonosobo saat prosesi Hari Jadi Wonosobo di Pendopo Belakang. Foto : SB/dok

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Rangkaian prosesi Hari Jadi ke-195 Wonosobo tahun 2020 yang puncaknya jatuh hari ini, Jumat (24/7), dilakukan secara berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Jika sebelumnya selalu dirayakan ingar bingar dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, kali ini dihelat secara sederhana. Hanya melibatkan unsur Forkompinda dan OPD terkait.

Bupati Wonosobo Eko Purnomo mengungkapkan kesederhaan peringatan hari jadi karena saat ini masih berada di masa pandemi global Covid-19. Sehingga Pemkab Wonosobo menghindari perataan HUT Wonosobo yang bersifat kerumunan.

“Meski digelar secara sederhana tanpa keramaian, namun tak mengurangi makna hari jadi Wonosobo. Seluruh elemen masyarakat saya minta berdoa di rumah masing-masing demi keselamatan Wonosobo di waktu yang akan datang,” katanya.

Birat Sengkala

blank
Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo beserta istri juga mengenakan baju adat Wonosobo saat prosesi Hari Jadi Wonosobo hari ini. Foto : SB/dok

Menurut Eko, seluruh OPD dan BUMD/BUMN di Wonosobo, hari ini, juga menggelar selamatan sederhana dan membagikan tenong di tempat masing-masing. ASN dan karyawan BUMD/BUMN juga mengenakan pakaian adat Jawa.

“Protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat dalam acara selamatan di lingkungan OPD. Harus tetap jaga jarak, menghindari kerumunan, wajib mengenakan masker dan cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah acara,” pintanya.

Kabag Protoklol dan Komunikasi Pimpinan Setda Wonosobo, Satriyatmo menjelaskan, hari ini akan dilakukan pisowanan mirungan, birat sengkala dan potong tumpeng yang diikuti kelompok terbatas. Sambutan Bupati dilangsungkan secara virtual.

“Semalam juga telah dilakukan hastungkara ujubing umbul donga dari seluruh pemuka agama. Pencampuran air dari tujuh sumber mata air. Pemberian payung kebesaran pada penghayatan kepercayaan dan penanaman tanah di beringin kurung Alun-Alun,” sebutnya.

Muharno Zarka-Wahyu