JEPARA (SUARABARU.ID) – Banyaknya pasien terkonfirmasi positif covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri dirumah masing-masing mendapatkan sorotan dari Wakil Ketua DPRD Jepara, Drs Junarso. Sebab berdasarkan temuan dilapangan, bantuan yang diberikan dirasa kurang layak.
Bantuan ini berdasarkan temuan Junarso berupa 5 kg beras, telur 0,5 kg, kecap dan saos masing-masing 2 botol kecil, 2 kaleng susu kental manis, 5 bungkus mie instan, dan minyak goreng 1 kg. “Padahal banyak diantara yang menjalani isolasi adalah tulang punggung keluarga,” ujar Junarso.
Belum lagi dampak yang ditimbulkan dengan status pasien covid serta waktu yang dijalani bisa lebih dari 1 bulan lebih.
Bantuan juga mestinya diberikan kepada orang-orang yang berdasarkan temuan tracing oleh gugus tugas memiliki kontak erat dengan pasien yang terkonfirmasi covid-19. “Sambil menunggu hasil swab, mereka juga diminta untuk melakukan isolasi mandiri,” ujarnya.
Menurut Junarso dana yang dialokasikan oleh Bupati Jepara sebesar Rp. 203 milyar dari APBD Kabupaten Jepara mampu untuk memberikan bantuan yang pantas bagi mereka.
“Apalagi dalam anggaran yang diajukan terdapat dana sebesar Rp. 30 milyar yang direncanakan untuk subsidi pinjaman. Dana itu ada di program penanganan dampak ekonomi. Sedangkan subsidi bunga pinjaman bank telah di cover program relaksasi dari pemerintah pusat,” ujar Junarso.
Ia juga mengusulkan, untuk pendistribusian bantuan yang selama ini dilakukan oleh Puskesmas, bisa dialihkan ke staf kecamatan. “Beban tenaga kesehatan sudah sengat berat, sehingga perlu ada pengaturan dan pembagian tugas kembali,” tutur Junarso.
Junarso juga tidak menampik ketika SUARABARU.ID menayakan tentang adanya niatan sejumlah anggota DPRD untuk menggunakan hak konstitusionalnya dengan membentuk pansus. “Iya saya sudah mendengar,” ujarnya singkat.
Hadepe.