blank
Usai di-coklit, Ganjar menunjukkan bukti keabsahannya bersama petugas PPDP. Foto: heri priyono

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, beberapa Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) Pemilu 2020 mendatangi kediaman Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada Sabtu (18/7/2020) malam lalu. Mereka datang untuk melakukan pencocokan dan penelitian (coklit), kepada Ganjar dan keluarga.

Petugas yang datang ke rumah Ganjar menggunakan APD lengkap, seperti masker, face shield, dan sarung tangan. Namun yang menarik, sarung tangan yang dikenakan salah satu personel PPDP adalah sarung tangan plastik yang biasa digunakan untuk memasak.

Karuan saja sarung tangan petugas bernama Widji Purwaningsih itu menjadi perhatian Ganjar.

BACA JUGA : Tempuh Jalur Darat, Anang-Ashanty Temui Ganjar Pranowo

”Ini keren lho, sudah pakai masker, face shield dan juga sarung tangan. Ya, meskipun sarung tanganya pakai yang dari plastik, tapi ini ikhtiar yang luar biasa dari para petugas untuk tetap menjalankan tugasnya di tengah pandemi,” kata Ganjar disambut tawa petugas lain.

Ganjar pun langsung memerintahkan ajudannya mengambil stok sarung tangan kesehatan di ruangannya. Langsung saja, sarung tangan itu diberikan kepada petugas PPDP itu.

”Ini bu saya kasih ya, biar lebih aman. Tapi ibu sudah keren, ikhtiarnya luar biasa. Kalau pakai sarung tangan kesehatan ini lebih top,” imbuhnya, disambut senyum petugas PPDP.

blank
Stiker keabsahan kemudian oleh Ganjar didampingi istrinya, Siti Atikoh, ditempel di depan pintu masuk Rumah Dinas Gubernur. Foto: heri priyono

Hak Pilih
Dalam proses coklit itu, petugas mewawancarai Ganjar terkait data keluarganya yang memiliki hak pilih. Ganjar pun dengan antusias menjawab setiap pertanyaan petugas, sambil menunjukkan kartu keluarga dan KTP miliknya, serta istri dan anaknya. Setelah selesai dan membubuhkan tanda tangan, Ganjar mendapat stiker yang menunjukkan keluarganya sudah di coklit.

”Ada tiga yang memiliki hak suara di sini, saya, istri dan anak. Terima kasih pada petugas penyelenggara pemilu yang sudah proaktif melakukan pencocokan dan penelitian data. Ini penting, agar semuanya sesuai dengan data, sehingga memastikan setiap masyarakat yang sudah terdaftar mempunyai hak pilih,” terang Ganjar.

Dia pun meminta kepada masyarakat untuk mendukung program coklit ini. Khusus bagi masyarakat yang daerahnya menggelar Pilkada 2020, diminta semuanya mendukung dan menyukseskannya. ”Ayo peduli pada daerahnya masing-masing. Suaramu menentukan nasib daerahmu,” imbaunya.

Ganjar juga meminta penyelenggara pemilu untuk menyiapkan skenario-skenario proses pemilihan. Sebab, kondisi pandemi covid-19 masih belum bisa diprediksi akan selesai sampai kapan.

Dilakukan Serentak
”Harapannya Desember nanti sudah menurun. Tapi jika belum, maka penyelenggara pemilu saya harap sudah mengantisipasinya. Jarak harus diatur ketat, semua pakai masker, petugas pemilihan pakai APD lengkap, disediakan tempat cuci tangan dan lainnya. Juga yang paling penting pengaturan jam, bisa diatur agar lebih panjang sehingga tidak menumpuk,” tandas Ganjar.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang Henry C Gultom yang juga mendampingi petugas PPDP menambahkan, proses coklit dilakukan serentak secara Nasional. Targetnya, proses itu akan selesai pada Kamis (13/8/2020) mendatang.

”Targetnya selesai 13 Agustus. Meskipun saat ini masih pandemi, namun kegiatan coklit harus tetap berjalan. Kami tetap berupaya melayani masyarakat dan tetap mematuhi protokol kesehatan,” tukas Henry.

Tujuan coklit ini lanjut dia, untuk memastikan data peserta pemilu. Hasil coklit ini akan dijadikan dasar penyusunan daftar pemilih tetap saat Pilkada berlangsung. ”Harapannya bisa maksimal, sehingga penyelenggaraan nantinya juga bisa sukses,” pungkasnya.

Heri Priyono-Riyan