Wali Kota Semarang coklit Serentak oleh KPU
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi didampingi istri menerima surat checklist tanda coklit dari petugas KPU Semarang di kediaman pribadi, Sabtu (18/7/2020).

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih terhadap Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Sabtu (18/7/2020) siang.

 

Bertempat di kediaman pribadinya di Kecamatan Gajah Mungkur, wali kota yang biasa disapa Hendi ini didampingi istri menerima kedatangan petugas dari KPU Kota Semarang dan dari Bawaslu Kota Semarang.

 

Tak kurang dari 5 menit proses coklit dilakukan dan Hendi menerima salinan surat checklist sebagai tanda telah diproses datanya. Selain Hendi dan istri, dua anaknya pun turut terdata sebagai pemilih dalam pemilu kepala daerah yang akan digelar Desember mendatang.

 

“Coklit dirumah kami berjalan baik, kebetulan anak kami sudah ada yang bisa ikut pemilu terutama anak pertama dan kedua. Mudah – mudahan hal ini juga berjalan lancar di seluruh warga Semarang yang sudah punya hak pilih,” katanya.

 

Dalam kesempatan tersebut, Hendi mengimbau warga yang sudah memiliki hak pilih untuk menggunakan kewajibannya dalam pilkada dengan datang ke TPS. Karena kesuksesan pilwakot di Semarang salah satunya selain aman, jujur, lancar, adil dan sehat adalah tingkat partisipasi masyarakat datang ke TPS menggunakan hak pilih.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom mengatakan, dari kegiatan coklit serentak tersebut nantinya akan dicocokan semua datanya untuk dilakukan rekapitulasi.

 

“Dari coklit ini nantinya kita bisa mencatat, merubah, menambah, dan menghapus jika nantinya ada data yang kurang valid. Sehingga, dalam proses ini diharapkan ada pembetulan. Sehingga dari hasil rekapitulasi ini nanti bisa keluar produk hukum bernama daftar pemilih sementara,” katanya.

 

Disinggung soal alur pencoblosan saat hari H, Henry menjelaskan kalau pihaknya masih menunggu petunjuk dari KPU pusat. Namun diperkirakan jika pada pelaksanaannya nanti akan mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan kondisi pandemi saat ini.

 

“Dengan 3447 TPS dan jumlah pemilih 1,2 juta, protokol kesehatan pada hari H masih mengacu pada pengaturan jarak, sterilisasi, dan pakai sarung tangan sekali pakai. Kalau untuk simulasinya masih menunggu KPU RI, tapi yang jelas nanti di TPS akan disediakan tempat cuci tangan,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini