blank
Sosialisasi manfaat air susu ibu kepada kaum ibu di Desa Treko, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang,

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Dosen dan mahasiswa Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM) mengadakan sosialisasi mengenai pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif. Sosialisasi kepada kaum ibu di Desa Treko, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, itu melalui Program Pengabdian Masyarakat Terpadu (PPMT).

Kegiatan yang diketuai oleh Ns Septi Wardani MKep itu ditopang Ratna Wijayatri Apt MSc, dengan anggota Heni Setya, Choirul Umam, Iin Setiyowati, dan Nurbaity Utami. Kegiatan itu memberikan penjelasan tentang pemberian asi eksklusif dan tanaman herbal yang baik untuk ibu menyusui dengan program pembentukan srikandi ASI.

Ratna selaku dosen pendamping kegiatan PPMT bersama Heni dan aggota lainnya menyampaikan materi tentang asi eksklusif dan tanaman obat herbal yang baik untuk ibu menyusui. Hal itu untuk menambah pemahaman ibu-ibu di Desa Treko tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif dan tanaman yang baik untuk ibu menyusui.

Dalam kegiatan PPMT itu juga melibatkan ibu-ibu kader di Desa Treko, Kecamatan Mungkid dalam pembentukan Srikandi ASI.

Lebih lanjut Ratna menjelaskan kepada ibu-ibu kader akan pentingnya asi eksklusif dan tanaman obat yang baik untuk ibu menyusui. Itu agar dapat disampaikan kepada ibu-ibu posyandu, khususnya ibu menyusui.

“Peran kita sebagai tenaga kesehatan dan pendidik di suatu institusi yang bergerak dalam pendidikan dan berlandaskan agama Islam, maka kita wajib ikut berperan dalam pemberian sosialisasi tentang asi eksklusif dan tanaman obat yang baik bagi ibu menyusui,” tandasnya di sela kegiatan sosisalisai PPMT itu.

Kepala Desa Treko Drs Muhammad Yusuf mengatakan, pemberian sosialisasi tentang ASI eksklusif dan tanaman yang baik untuk ibu menyusui itu sangat membantu program ASI eksklusif dalam meminimalisir terjadinya pemberian asi yang kurang baik terhadap bayi baru lahir.

Juga membantu memahamkan ibu-ibu menyusui terkait pentingnya pemberian asi eksklusif yang tidak sesuai aturan. “Program ini ikut mencegah terjadinya pemberian ASI yang kurang baik di kalangan ibu-ibu menyusui,” ungkapnya.

Eko Priyono-trs