SUKOHARJO (SUARABARU.ID) – Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya mengingatkan pihak desa untuk mencermati betul bantuan jaring pengaman sosial (JPS) pangan dampak Covid-19. Sebab banyak bantuan yang turun di masyarakat dari berbagai sumber.Yaitu APBD Kabupaten, Provinsi dan Pusat.
“Data penerima bantuan ini harus benar-benar dicermati jangan sampai tumpang tindih. Karena banyak bantuan dampak Covid-19 yang turun ke masyarakat baik dari Kabupaten, provinsi dan Pusat. Jangan sampai terjadi gejolak di masyarakat,” ungkap bupati saat memantau penyaluran JPS Kabupaten di sejumlah kecamatan, Minnggu (28/6/2020).
Karena itu, bupati yang didampingi istrinya Etik Suryani meminta agar seluruh desa dan aparatur terkait benar-benar mencermati data yang mendapat bantuan. Dalam kesempatan itu, bupati juga mengingatkan warga agar tetap memathui protokol kesehatan, guna memutus mata rantai penularan Covid-19. Yaitu dengan tetap membudayakan hidup bersih, mengenakan masker dan selalu cuci tangan menggunakan sabun.
Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo, Suparmin mengatakan, penyaluran bantuan bersumber dari APBD Kabupaten Sukoharjo sudah yang ketiga. Sebab kali pertama bantuan diluncurkan pada bulan April. “Untuk jumlah penerima memang berbeda dengan yang dulu. Hal itu terjadi karena sudah ada evaluasi dari tim. Berdasarkan data yang ada, jumlah penerima bantuan di bulan Juni sebanyak 59.767 penerima,” jelasnya.
JPS dari Kabupaten Sukoharjo sendiri senilai Rp 200 ribu/KK diwujudkan dalam bentuk beras 15 kilogram, serta kecap dan minyak goreng.
Gun