KUDUS (SUARABARU.ID) – Sejumlah pekerja seni dan hiburan terutama kelompok orkes dangdut wadul ke Ketua DPRD Kudus menyusul aktifitas mereka berhenti total akibat pandemi Covid-19. Mereka mendesak para wakil rakyat bisa mencarikan solusi agar para pekerja seni tersebut diperbolehkan lagi beraktifitas mencari nafkah.
Kordinator PAMI Alun Sadayu menyatakan, saat ini anggotanya tidak aktif melakukan konser musik. Mereka vakum dari aktifitas sejak Maret hingga sekarang.
“Sudah hampir lima bulan mengganggur, sementara di beberapa daerah pagelaran sudah ada yang kembali dijalankan,” ujarnya saat di gedung DPRD Kudus, Rabu (24/6).
Pihaknya menambahkan, tercatat ada 200 pegiat musik dangdut yang mengalami paceklik. Padahal, pada bulan-bulan seperti ini, sebenarnya adalah bulan dimana banyak berlangsung pesta pernikahan yang biasanya membuat para pekerja seni ini banjir job.
Pihaknya berharap, setelah rapat audiensi ini nantinya ada kebijakan dari Pemkab Kudus untuk mencari solusi berhentinya pagelaran musik di masa pandemi. Sehingga roda perekonomian bisa berjalan normal menjelang new normal.
Menanggapi permintaan tersebut, Ketua DPRD Kudus Masan menyatakan turut prihatin atas kondisi yang menimpa para pekerja seni. Menurutnya, bukan hanya pekerja seni, hampir semua kelompok masyarakat ikut terdampak Covid-19.
“Selama beberapa bulan terakhir memang semua kena dampak,”tandasnya.
Namun demikian, dengan mulainya new normal, kata Masan, pihaknya akan mencarikan solusi agar roda ekonomi masyarakat bisa bergerak lagi. Termasuk salah satunya adalah para pekerja seni yang selama ini vakum aktifitas.
“Kami akan usulkan solusi ke Gugus Tugas. Sebab, bagaimanapun dampak ekonomi masyarakat juga harus diminimalisir,”tandasnya.
Untuk itu pihaknya meminta para pegiat seni ini, ikut merancang desain protokol kesehatan Covid-19. Sebab, meski nanti diperbolehkan kembali beraktifitas, Masan juga tak ingin aktifitas seni ini justru menjadi klaster penyebaran Covid-19.
“Nanti akan kami kordinasikan dengan tim gugus tugas Covid-Kabupaten Kudus, bagaimana solusi menghadapi situasi menjelang new normal,” terangnya.
Tm/Ab