BLORA (SUARABARU.ID) – Dari 45 kasus, tujuh orang warga Blora, Jawa Tengah, pasien covid-19 dinyatakan sembuh, lima orang meninggal, dan masih dalam perawatan sebanyak 33 orang.
Sedangkan orang tanpa gejala (OTG) masih 72, orang dalam pemantauan (ODP) ada 13, pasien dalam pengawasan (PDP) empat orang dan reaktif rapid test (skrining tes awal) covid-19 sebanyak 24 orang.
Update terbaru pesebaran virus corona itu, disampaikan Dandim Blora Lekol (Inf) Ali Mahmudi selaku Wakil Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19, diwakili Pasiter Kapten (Inf) Puryanto, Selasa (23/6/2020).
Tambahan satu pasien terpapar covid-19 dari enam menjadi tujuh orang, adalah tenaga medis (perawat) di RSUD Blora. Sedangkan yang meninggal dari empat menjadi lima orang, tambahan satu meninggal dari Desa Nglobo, Kecamatan Jiken, jelas Pasiter Kodim setempat.
“Pemkab dan berbagai pihak di Blora, tidak bosan-bosannya ingatkan warga agar tetap menjaga kesehatan, karena warga terpapar virus corona terus bertambah,” pesan Kapten (Inf) Puryanto.
Balita 2,5 Tahun
Meski sudah menuju masa new normal (tatanan kehidupan baru), masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan ketat dengan menghindari tempat-tempat yang menjadi potensi persebaran covid-19.
Selain itu selalu gunakan masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, tetap di rumah jika tidak ada kepentingan mendesak. “Semoga kita semua bisa terhindar dari pandemic Covid-19,” harap perwira Kodim Blora itu.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, dr. Fatkhur Rokhim, menambahkan saat ini di rumah sakitnya masih merawat lima orang pasien di ruang isolasi Flamboyan.
Dijelaskan Fatkhur, pasien pertama perempuan dari Kecamatan Kedungtuban yang statusnya positif covid-19, dan sudah menjalani swab-lab sebanyak dua periode dengan hasil positif, sehingga belum dipulangkan.
“Saat ini, kami masih menunggu hasil swablpab ketiga, semoga hasilnya negatif,” kata Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu di Posko GTTP Covid-19 Kabupaten Blora.
Pasien kedua, menurutnya, juga perempuan dari Kecamatan Kedungtuban dengan penyakit penyerta diabetes melitus (belum bisa diketahui positif Covid-19), katrena masih menunggu hasil pemeiksaan swab-lab polymerase chain reaction (PCR).
“Kami pesan agar masyarakat yang memiliki penyakit pengorbit, agar hati-hati terhadap penularan Covid-19,” pesan Fatkhur Rokhim.
Untuk pasien ketiga, baru saja Senin malam ada satu orang anak balita usia 2,5 tahun kondisi kejang dan demam. Dugaan sementara mengarah ke covid-19, kini sedang diperiksa. Balita ini, diluar bayi usia 3 bulan positif covid-19 di Kecamatan Todanan, Blora.
Kemudian yang keempat, juga perempuan dari Kedungtuban dengan kondisi gangguan pencernaan. Semuanya hasil rapid-testnya reaktif. Semoga swab-nya nanti negatif.
Sedangkan pasien yang kelima, tambah Direktur RSUD dr. R. Soeprapto Cepu, adalah seorang perempuan dari Kecamatan Randublatung, Blora, dengan penyakit penyerta kencing manis, pungkas dr. Fatkhur Rokhim.
Wahono-trs