BLORA (SUARABARU.ID)– Bupati Blora Djoko Nugroho menyayangkan pihak keluarga yang ramai-ramai datang ke Klinik Bhakti Padma, dan meminta pulang 16 orang pasien covid-19, untuk menjalani perawatan atau isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Dan atas kejadian ini, pihaknya akan bertindak jika di kemudian hari berdampak dan membahayakan tetangga atau warga lainnya. Bupati Blora menyatakan, akan menjemput kembali pasien covid-19, yang sejak Selasa (16/6/2020) pulang ke rumahnya masing-masing, untuk menjalani perawatan mandiri.
”Jika melanggar kesepakatan dan bahayakan warga lainnya, kami akan jemput kembali pasien yang kemarin dijemput keluarganya,” tegas Kokok, panggilan familier mantan Dandim Rembang itu, Kamis (18/6/2020).
BACA JUGA : Kapolres Blora Tegaskan, Tak Ada Jemput Paksa Pasien Covid-19
Menurut dia, pasien yang dirawat secara medis di klinik darurat covid-19 Bhakti Padma itu, mereka bukan ditahan, tapi diobati dan diawasi serius oleh tim dokter.
Bahkan di klinik yang berlokasi di Jalan Raya Blora-Randublatung KM-46 itu, ada fasilitas wifi, akomodasi dan fasilitas lainnya.
Bupati melanjutkan, Pemkab tidak akan mengalah kepada pihak keluarga, tapi memberi kesempatan mereka untuk ngopeni (merawat-red) di rumah.
Pesan Bupati
”Ada kok yang sembuh dengan isolasi mandiri. Tetapi ya harus patuh dengan protokol kesehatan yang ketat,” kata dia.
Menurut Kokok, kejadian di klinik itu juga sebagai edukasi, dan pasien covid-19 janganlah dikucilkan. Warga tidak akan tertular, asalkan mematuhi protokol kesehatan dengan baik dan benar.
Maka setiap ada kesempatan dan dimana pun tempatnya, Bupati Blora selalu berpesan kepada warganya, agar pakai masker, jaga jarak, jangan bersentuhan secara langsung dengan pasien. Selain itu rajin cuci tangan dengan sabun serta air mengalir.
Percaya Pemerintah
”Seharusnya kejadian kemarin itu tidak perlu terjadi. Menurut informasi, memang sudah dua tiga kali keluarga pasien ingin menjemput anaknya,” ungkap Kokok.
Bupati juga berpesan kepada pasien yang dirawat di rumah sakit dan klinik isolasi, untuk mempercayakan perawatannya kepada pemerintah. Karena pemerintah sudah mengeluarkan banyak biaya.
”Isolasi atau perawatan itu bukanlah hukuman. Percayakanlah semua kepada kami. Nanti kalau sudah sembuh silakan pulang,” tandas dia di Kantor Setda Blora.
Wahono-Riyan